SUKABUMIKU.id – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengungkap kasus penyelenggaraan pesta seks swinger atau tukar pasangan yang melibatkan pasangan suami istri berinisial IG (39) dan KS (39). Pasangan ini telah menyelenggarakan pesta seks sebanyak 10 kali, dengan delapan kali di Bali dan dua kali di Jakarta, selama satu tahun terakhir.
Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, Kombes Roberto Pasaribu, menjelaskan bahwa Jakarta dan Bali dipilih sebagai lokasi karena dianggap sebagai daerah pariwisata yang sering dikunjungi Warga Negara Asing (WNA), sehingga potensi penyimpangan seksual lebih tinggi. Penyelidikan awal juga menunjukkan adanya keterlibatan WNA dalam pesta seks tersebut. Pihak kepolisian sedang melakukan identifikasi melalui *face recognition* untuk memastikan identitas WNA yang terlibat.
Lebih lanjut, Roberto mengungkapkan bahwa pasutri ini telah merencanakan pesta seks swinger lanjutan di Bali dengan melibatkan WNA dari beberapa negara. Namun, rencana tersebut berhasil digagalkan oleh pihak kepolisian.
IG dan KS telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Mereka dijerat dengan Undang-Undang ITE dan Undang-Undang Pornografi, dengan ancaman Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 27 ayat (1) UU ITE dan/atau Pasal 4 juncto Pasal 29 dan/atau Pasal 7 juncto Pasal 33 dan/atau Pasal 8 juncto Pasal 34 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Polisi juga sedang mendalami kemungkinan penerapan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Motif di balik penyelenggaraan pesta seks ini, menurut Roberto, didasari oleh dua faktor. Pertama, hasrat seksual salah satu pasangan yang memiliki fantasi seksual menyimpang. Kedua, motif ekonomi, di mana pasutri tersebut mendapatkan keuntungan dari Google AdSense melalui *streaming* kegiatan mereka. Besaran keuntungan tersebut masih dalam perhitungan pihak kepolisian. (mrf/*)
