Berita Utama

Pemkot Sukabumi Kembali Salurkan Program Udunan Online

×

Pemkot Sukabumi Kembali Salurkan Program Udunan Online

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id – Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kembali menyalurkan donasi Udunan Online kepada penderita Tumor Usus ibu Siti Nuraeni warga Subang Kidul Gang Cobra RT 02 RW 13 Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Selasa (20/06/23).

Penyaluran bantuan udunan online yang ke tujuh kalinya di 2023 ini diharapkan membantu biaya pengobatan Ibu Siti Nuraeni agar segera sembuh dari penyakitnya. Hadir mendampingi Wali Kota, Kepala Dinas Sosial Punjul Saepul Hayat, Camat Cikole Fitrya Kusnaningsih dan Lurah Subangjaya Jumyati.

”Udunan online sistemnya terbuka langsung dilihat secara transparan pengumpulan dan penyaluran donasinya,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan.

Lanjut Fahmi, para ASN Pemkot , terbiasa melakukan Jumat berkah dengan donasi pada Udunan online dan ditambah dukungan masyarakat. Besaran donasi yang diberikan bervariasi mulai Rp 10.000 hingga di atasnya sesuai kemampuan dan penerima bantuan tidak ada biaya administarasi atau potongan.

Pemda terang Fahmi, inisiasi orang baik untuk donasi dan akan disalurkan kepada yang membutuhkan. Di 2023 ini donasi ketujuh disalurkan ke Ibu Siti Nuraeni sebesar Rp 10.730.176.

“Berharap dengan dukungan ini mampu meringankan beban Ibu Siti karena membutuhkan biaya pengobatan. Meskipun bantuan masih jauh dari kebutuhan tapi ada perhatian dari warga Sukabumi. Doakan Ibu Siti sembuh dan pulih kembali,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Sukabumi Punjul Saepul Hayat menambahkan, sejak 2021 sampai 2023 ads sebanyak 45 konten Udunan Online.

“Di 2023 ini adalah konten yang ketujuh dengan total nominal donasi Rp 800.832.046 dari hasil kumpulan Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu sesuai kemampuan dan jumlah donatur 4.236 orang,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Ibu Siti Nuraeni warga Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole Kota Sukabumi penderita Tumor Usus. Sejak 4 tahun yang lalu penyakit ini sudah mulai terasa, saat itu ibu Siti Nuraeni merasakan ada kelainan di perut nya yaitu rasa sakit yang luar biasa dan beliau dalam keadaan hamil anak kedua pada saat itu.

Setelah anaknya menginjak usia 3 tahun (saat ini) operasi berikuntya (operasi kedua penyambungan usus) terhadap Ibu Siti belum dilakukan. Hal ini dikarenakan tidak adanya biaya (akomodasi) untuk melakukan operasi kedua di Bandung walapun memang untuk biaya tindakan dan operasinya sudah ditanggung pemerintah karena Ibu Siti merupakan penerima/pemegang KIS PBI.

Selain itu juga pengahasilan suaminya yang hanya sekedar Buruh ditempat pencucian (Steem) motor dan mobil selalu habis untuk biaya hidup sehari-hari. (ky)