SUKABUMIKU.id – Hujan deras yang mengguyur Kota Sukabumi sejak sore hingga malam hari pada Jumat (7/3) mengakibatkan bencana alam berupa banjir limpasan dan tanah longsor di beberapa titik lokasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat 19 kejadian bencana alam, berdampak pada 70 rumah dan 106 jiwa. Selain itu, 10 hektar area persawahan juga terendam banjir.
Lokasi terdampak banjir limpasan meliputi Balandongan, Jalan Palabuan II Kampung Cikujang, Kampung Pangkalan, Cikondang, Pangkalan, Santiong, Purnawira Asri, Lio Santa, Jalan Proklamasi, Jalan Tata Nugraha, dan Kampung Bantar Panjang, yang tersebar di beberapa kelurahan dan kecamatan seperti Baros, Wardoy, Citamiang, dan Warudoyong.
Sementara itu, kejadian ambruknya Tembok Penahan Tanah (TPT) dilaporkan terjadi di Cikujang, Citamiang, dan Kampung Joglo. Selain itu, jebolnya pembatas sawah di Kelurahan Sudajayahilir Kecamatan Baros dan longsor di Kampung Nanggerang Kelurahan Lembursitu juga menambah daftar bencana alam yang terjadi.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja, 70 rumah dan 106 jiwa terdampak dan 10 hektare sawah terendam banjir,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, Jumat (7/3).
Tim BPBD Kota Sukabumi telah bergerak cepat melakukan pengecekan lokasi, membantu warga membersihkan rumah yang terendam banjir, dan mendistribusikan bantuan berupa paket sembako, kasur lipat, selimut, dan hygiene kit kepada warga terdampak. Pendataan kebutuhan warga yang terdampak juga masih terus dilakukan.
Novian juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, khususnya ke sungai, untuk mencegah terjadinya banjir. (mrf/*)