Adv

Dispar Kabupaten Sukabumi Tanggapi Larangan Studi tour Keluar Provinsi Jabar

×

Dispar Kabupaten Sukabumi Tanggapi Larangan Studi tour Keluar Provinsi Jabar

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id – Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang melarang pelaksanaan study tour ke luar daerah menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pariwisata di Kabupaten Sukabumi. Menanggapi aturan tersebut, Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi menyatakan bahwa ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat destinasi wisata lokal.

Sekretaris Dispar Kabupaten Sukabumi, Havid Fauzi As Syidiq, mengungkapkan bahwa pelarangan study tour keluar daerah memang harus dipatuhi, namun di sisi lain, hal ini juga membuka peluang bagi pengembangan pariwisata lokal.

“Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kita. Jika study tour ke luar kota dilarang, maka kita harus berinovasi dalam mengembangkan destinasi wisata lokal agar tetap menarik bagi pelajar dan masyarakat,” ujarnya, Senin (10/3/2025).

Menurutnya, kebijakan ini seharusnya dibarengi dengan dukungan nyata untuk sektor wisata lokal. Pemerintah daerah diharapkan dapat mengoptimalkan potensi wisata yang ada, meningkatkan fasilitas, serta memperkuat promosi agar masyarakat lebih tertarik untuk mengeksplorasi tempat wisata di Sukabumi.

“Selain sebagai amanat gubernur yang harus ditaati, larangan ini juga bisa menjadi momentum untuk mendorong sektor pariwisata Sukabumi agar lebih berkembang dan diminati oleh wisatawan lokal,” tambahnya.

Lebih lanjut, Havid berharap ada sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha wisata, serta masyarakat dalam membangun ekosistem pariwisata yang lebih kuat.

“Kami berharap ada dukungan penuh dalam pengembangan destinasi wisata lokal. Dengan strategi yang tepat, bukan tidak mungkin Sukabumi bisa menjadi tujuan utama wisata dalam provinsi,” pungkasnya.

Dengan adanya kebijakan ini, sektor pariwisata di Kabupaten Sukabumi dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menarik minat wisatawan lokal. Bagaimana implementasinya ke depan? Tentu akan sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak dalam memajukan wisata daerah.