SUKABUMIKU.id – Pemerintah Kota Sukabumi menggelar rapat pembahasan upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Balai Kota Sukabumi.
Rapat dipimpin langsung oleh Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, didampingi Wakil Wali Kota Bobby Maulana, Pj Sekda Andang Tjahjandi, para pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta perwakilan Bank BJB Cabang Kota Sukabumi.
Wali Kota Ayep Zaki menekankan pentingnya fokus pada peningkatan kinerja BUMD yang dinilai belum optimal. Dengan total aset Rp320 miliar setelah 105 tahun, ekuitas yang ada hanya Rp220 miliar. “Kesolidan dan kerja sama antar pihak adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut,” ujarnya.
Wali Kota juga mengharapkan dukungan penuh dari Bank BJB untuk mempercepat pencapaian target PAD dan meminta agar setiap kendala yang dihadapi dapat disampaikan langsung kepadanya.
Wakil Wali Kota Bobby Maulana menambahkan pentingnya menjalankan program dengan niat baik dan komunikasi yang transparan.
Tim Ahli, diwakili oleh Ubaidillah, menyampaikan komitmen untuk mewujudkan Sukabumi yang maju, baru, dan bercahaya. Ia menyoroti potensi besar Bunut dan peningkatan omzet menjadi Rp33 miliar dari sebelumnya Rp22 miliar. Rencana pengelolaan sampah sebagai sumber pendapatan baru juga diungkapkan.
Wali Kota mengingatkan pentingnya efisiensi dan transparansi dalam pengadaan alat kesehatan serta menjaga integritas dalam pemerintahan. Kolaborasi dengan pihak swasta dalam pengembangan BUMD harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
PDAM juga menjadi perhatian, terutama terkait kebocoran air yang mencapai hampir 80%. Konsultan pajak akan mendampingi PDAM untuk menghindari kesalahan perhitungan pajak.
Mulai bulan April, biaya parkir di Bunut akan diterapkan, dengan potensi pendapatan Rp2 miliar per tahun. Layanan MCU yang akan segera berjalan juga diharapkan berkontribusi positif terhadap PAD.
Wali Kota optimis bahwa dengan dukungan BUMD dan Bank BJB, Kota Sukabumi dapat tumbuh pesat. Ia menekankan pentingnya sinergi antar pihak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan keuangan daerah bergantung pada kerja sama yang baik. (mrf/*)