SUKABUMIKU.id – SMK Negeri 2 Kota Sukabumi terus berupaya meningkatkan kualitas lulusannya agar siap bersaing di era global. Sekolah ini menerapkan berbagai program pendidikan yang dirancang untuk membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan, baik untuk melanjutkan studi, memasuki dunia kerja, maupun berwirausaha.
Menurut Slamet Widodo, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, bimbingan karir diberikan sejak siswa berada di kelas XI, bahkan sebelum mereka mengikuti program Praktik Kerja Lapangan (PKL).
“Kami membentuk kelompok diskusi daring bagi siswa yang berminat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Tujuannya adalah memberikan informasi yang komprehensif dan terkini mengenai dunia perkuliahan,” ungkapnya pada hari Senin, (21/04).
Sekolah juga melibatkan peran serta aktif orang tua dalam proses pembimbingan siswa. Melalui pertemuan dan penandatanganan surat pernyataan, orang tua diharapkan dapat memberikan dukungan penuh kepada anak-anak mereka. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mencegah siswa mengundurkan diri setelah diterima di perguruan tinggi, yang dapat mempengaruhi peluang bagi adik kelas di masa depan.
Pada tahun ajaran ini, sejumlah siswa SMKN 2 Sukabumi berhasil meraih kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi negeri terkemuka melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Lima siswa berhasil diterima di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sementara lima lainnya mendapatkan tempat di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Beberapa nama siswa yang berhasil lolos seleksi antara lain Jaki, yang akan menempuh pendidikan di jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi UPI. Jaskia, yang diterima di jurusan Manajemen Agribisnis IPB. dan Rizky Megantara, yang akan belajar di jurusan Multipedia UPI. “Pilihan jurusan yang diambil oleh siswa sangat beragam, mencakup bidang Agribisnis, Teknik Mesin, Rekayasa Perangkat Lunak, serta Industri Pariwisata di UPI Kampus Sumedang,” jelas Widodo.
Selain itu, sekolah juga memberikan dukungan kepada siswa untuk mengakses berbagai program beasiswa, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Jabar Future Leader Scholarship, serta beasiswa yang ditawarkan oleh pihak swasta seperti Djarum dan Pertamina. Meskipun proses pendaftaran dilakukan secara mandiri, sekolah aktif memberikan informasi dan panduan teknis kepada siswa.
Widodo menambahkan bahwa lulusan SMK harus memiliki kompetensi yang memadai untuk memasuki dunia kerja.
Oleh karena itu, siswa diwajibkan mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dengan melibatkan praktisi dari berbagai industri. Program PKL juga terus ditingkatkan melalui kerjasama dengan lebih dari 30 mitra industri, termasuk Terus Jaya Motor, Ramayana, dan Alfamart.
“Kami juga membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan di bidang pemasaran digital. Mereka bahkan telah mempraktikkan penjualan secara langsung melalui platform TikTok Shop, yang memberikan pengalaman nyata dalam dunia bisnis,” imbuhnya.
SMKN 2 Sukabumi juga menyelenggarakan program kelas khusus seperti Alfaaclass dan Axioclass, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Alfamart dan perusahaan-perusahaan di sektor teknologi informasi.
Program-program ini bersifat selektif dan mengikat, terutama Alfaaclass, di mana siswa dipersiapkan untuk langsung bekerja di jaringan ritel Alfamart.
“Program Alfaaclass telah berjalan selama lebih dari 10 tahun, dan siswa yang mengikuti program ini diharapkan untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, karena fokus utamanya adalah persiapan untuk bekerja,” tegas Widodo.
Melalui pendekatan yang holistik dan terintegrasi, SMKN 2 Sukabumi berkomitmen untuk menyediakan pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan zaman. (Mrf)
