SUKABUMIKU.id – Kisah Vincentius Christiawan, atau yang akrab disapa Venzha, adalah cerita tentang mimpi besar dan semangat untuk melampaui batas. Pria asal Yogyakarta ini mencatatkan sejarah, sebagai WNI pertama yang berpartisipasi dalam pelatihan simulasi kehidupan di Planet Mars.
Venzha sendiri dikenal sebagai seorang seniman yang memiliki ketertarikan mendalam, pada dunia antariksa dan fenomena UFO. Ketertarikannya ini membawanya pada berbagai kolaborasi dengan para pegiat dunia antariksa dari berbagai negara.
Pada tahun 2018, Venzha menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia yang terpilih untuk mengikuti program MDRS yang diselenggarakan oleh The Mars Society di gurun Utah, Amerika Serikat.
MDRS ini adalah sebuah program simulasi kehidupan di Mars yang bertujuan untuk mempersiapkan manusia, dalam menghadapi tantangan di planet merah tersebut.
Dalam pelatihan ini, Venzha bersama kru lainnya menjalani berbagai skenario yang mungkin terjadi di Mars, mulai dari melakukan penelitian geologi, berkebun di lingkungan tertutup, hingga menghadapi situasi darurat dengan sumber daya terbatas.
Mereka tinggal di habitat yang dirancang menyerupai hunian di Mars, dan harus mengikuti protokol layaknya astronot yang sedang menjalankan misi di planet lain.
Mengikuti simulasi hidup di Mars tentu bukan tanpa tantangan. Venzha merasakan tekanan dan tingkat stres yang tinggi selama pelatihan. Ia dan timnya harus menjalani pemeriksaan kesehatan yang ketat dan seluruh aktivitas mereka direkam dengan detail.
Namun di balik itu, Venzha mendapatkan pengalaman berharga dan pengetahuan mendalam tentang potensi kehidupan di Mars, serta tantangan yang mungkin dihadapi para calon penghuninya.
Meskipun telah merasakan simulasi kehidupan di Mars, Venzha memiliki pandangan realistis mengenai keberangkatan manusia ke planet tersebut. Ia menyadari bahwa teknologi untuk perjalanan dan kolonisasi Mars masih terus berkembang.
Baginya, partisipasinya dalam MDRS lebih ditujukan untuk mengumpulkan data dan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat, bagi generasi mendatang yang mungkin akan benar-benar menginjakkan kaki di Mars.
Sebelum mengikuti MDRS, Venzha juga sempat berpartisipasi dalam simulasi riset isolasi manusia di kapal pemecah es Jepang bernama SHIRASE 5002 pada tahun 2019.
Pengalaman ini juga menjadi bagian dari persiapan untuk memahami tantangan psikologis dan fisik dalam lingkungan yang terisolasi, yang relevan dengan misi luar angkasa jangka panjang.(Sei)