SUKABUMI – Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, secara resmi membuka kegiatan Forum Perangkat Daerah (FPD) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi pada Senin (5/5) di Oproom Setda Kota Sukabumi. Acara ini menjadi ajang strategis dalam merumuskan arah kebijakan lingkungan hidup Kota Sukabumi untuk tahun 2025–2029.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, Kepala DLH, perwakilan SKPD, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III dan Dinas Pendidikan Wilayah V Jawa Barat, Direktur PDAM, Ketua Karang Taruna Kota Sukabumi, lembaga pendidikan, serta komunitas penggiat lingkungan.
Dalam sambutannya, H. Ayep Zaki menekankan peran strategis DLH sebagai garda terdepan dalam menjaga wajah kota. Ia menyebut bahwa kebersihan merupakan bagian dari iman dan mencerminkan pemerintahan yang bersih, sejalan dengan visi kepemimpinan Kota Sukabumi: Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis (IMAN).
“Kebersihan adalah cerminan dari pemerintahan yang bersih. Maka itu, DLH menjadi perhatian utama saya dalam membangun Kota Sukabumi yang bercahaya,” tegasnya.
Wali Kota juga menyoroti pentingnya membangun ekosistem kerja yang riang, gembira, dan bersih hati. Nilai-nilai tersebut, menurutnya, harus tercermin dalam tata kelola lingkungan dan pemerintahan, sehingga tercipta sinergi antara pemimpin, lingkungan, dan masyarakat.
Lebih lanjut, H. Ayep Zaki mengajak seluruh elemen untuk mendukung program padat karya yang digagas pemerintah kota. Program ini ditujukan untuk menyerap ribuan tenaga kerja guna membersihkan sungai, trotoar, dan ruas jalan utama di Kota Sukabumi. “Dengan semangat gotong royong, kita bisa menata kota ini agar lebih rapi dan tertib,” ujarnya.
Dalam forum tersebut, Wali Kota juga memperkenalkan tiga klasifikasi kebersihan—skala kecil, menengah, dan besar—dan menekankan pentingnya penataan di titik-titik strategis kota seperti Setukpa dan perbatasan kota sebagai representasi wajah Sukabumi.
Menutup arahannya, H. Ayep Zaki menegaskan target besar Pemerintah Kota Sukabumi untuk mendeklarasikan diri sebagai kota bebas sampah. Ia meminta dukungan penuh dari masyarakat, komunitas, hingga lembaga pendidikan agar cita-cita ini segera terwujud.
Sebagai simbol komitmen bersama, Wali Kota menyerahkan pohon secara simbolis kepada perwakilan dari Kelurahan Cisarua, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, dan Relawan Restoe Boemi, menandai dimulainya Forum Perangkat Daerah DLH Kota Sukabumi periode 2025–2029. (Ky)