Berita Utama

Bupati Sukabumi Asjap Sebut Tambang Ilegal Diduga Penyebab Banjir Cisolok

×

Bupati Sukabumi Asjap Sebut Tambang Ilegal Diduga Penyebab Banjir Cisolok

Sebarkan artikel ini
Bupati Sukabumi dan Kapolres Sukabumi saat diwawancarai wartawan. Foto/sukabumiku.id

SUKABUMI – Bupati Sukabumi H. Asep Japar (Asjap) menyoroti aktivitas tambang ilegal yang diduga kuat menjadi penyebab utama banjir lumpur besar di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (27/10/2025). Ia menegaskan, pemerintah daerah akan menindak tegas para penambang tanpa izin yang beroperasi di kawasan rawan bencana tersebut.

“Iya, salah satunya akibat banyaknya penambang liar. Kami akan tegas. Kita akan cabut izinnya, kita tindak,” tegas Asjap di sela kunjungannya ke lokasi banjir, Selasa (28/10/2025).

Asjap menyebut, kegiatan tambang ilegal tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga mengancam keselamatan warga dan merusak ekosistem lingkungan.

“Pemda Kabupaten Sukabumi bersama Pak Kapolres akan menindak penambang-penambang tidak jelas dan tidak punya izin. Harus kita tindak tegas,” ujarnya.

Menurut Asjap, tambang ilegal di wilayah perbukitan sekitar Cisolok menjadi salah satu faktor penyebab banjir dan longsor yang berulang. Para penambang disebut tidak memiliki analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan kerap menambang tanpa memperhatikan kondisi geografis di bawah permukiman warga.

“Iya, bisa diperkirakan banjir ini salah satunya akibat tambang liar. Mereka tidak berpikir, di bawah lokasi tambang itu ada rumah warga,” imbuhnya.

Sementara itu, Kapolres Sukabumi AKBP Samian menegaskan bahwa penambangan tanpa izin merupakan aktivitas berbahaya yang merugikan banyak pihak.

“Tambang ilegal itu mengancam keselamatan penambang sendiri, juga merusak lingkungan dan habitat satwa. Dampaknya luas — salah satunya banjir dan longsor seperti ini,” kata Samian.

Polres Sukabumi, lanjutnya, akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk menertibkan seluruh aktivitas tambang tanpa izin di wilayah hukum Sukabumi.

Sebelumnya, banjir besar melanda wilayah Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Senin (27/10/2025) sekitar pukul 15.30 WIB. Sedikitnya 500 kepala keluarga (KK) di empat RW dilaporkan terdampak, sementara puluhan rumah, kendaraan, dan fasilitas umum terendam lumpur.

Kepala Desa Cikahuripan, Heri Suryana, mengatakan air mulai naik secara tiba-tiba setelah hujan deras mengguyur sejak siang hari.

“Mulainya sekitar jam setengah empat sore. Saya masih di kantor desa waktu itu. Parahnya mulai jam empat,” ujarnya.

Banjir juga merusak Kantor Desa Cikahuripan yang dindingnya jebol diterjang air, mengakibatkan berkas administrasi penting hanyut terbawa arus.

Hingga malam hari, tim gabungan dari BPBD, aparat desa, serta relawan setempat masih melakukan pendataan dan evakuasi warga terdampak.

“perkiraannya ada sekitar 500 rumah yang terendam di empat RW, tapi data ini masih sementara karena belum semuanya bisa didata,” tambah Heri.

Selain rumah warga, belasan sepeda motor dilaporkan hanyut terbawa derasnya arus dan belum ditemukan hingga malam hari. (