SUKABUMI – Semangat perjuangan dan persatuan pemuda Indonesia yang digaungkan sejak peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, diabadikan dalam bentuk karya monumental di Kota Sukabumi.
Wujudnya hadir dalam Monumen Pemuda, yang berdiri kokoh di Jalan Veteran, Kecamatan Cikole, tak jauh dari kawasan bersejarah Gedung Juang 45 Sukabumi.
Monumen yang dikenal dengan simbol kepalan tangan ini dibangun atas gagasan dan kreasi para pemuda yang tergabung dalam DPD KNPI Kota Sukabumi yang kala itu di nahkodai oleh Luviana Adam.

Tugu tersebut bukan sekadar bangunan fisik, melainkan manifestasi semangat juang, kekuatan, dan solidaritas generasi muda Sukabumi yang ingin menegaskan peran penting pemuda dalam pembangunan bangsa.
Tugu ini diresmikan tepat pada 28 Oktober 2017, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, oleh Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz (periode 2013–2018).
Kehadiran monumen tersebut menjadi simbol pemersatu pemuda Sukabumi lintas organisasi, latar belakang, dan aspirasi, yang memiliki tujuan sama: menjaga semangat perjuangan dan cinta tanah air.
Bangunan yang kokoh dan bergaya modern ini memiliki makna filosofis mendalam. Kepalan tangan di puncak monumen mencerminkan tekad kuat, keberanian, dan kesolidan pemuda dalam menghadapi tantangan zaman. Ia juga menjadi ikon kebanggaan warga Sukabumi, berdiri gagah di jalur strategis menuju kawasan perjuangan yang sarat nilai sejarah.
Pembangunan Monumen Pemuda lahir dari inisiatif masyarakat dan dukungan penuh para pemuda Sukabumi, dengan harapan nilai-nilai kepahlawanan dan semangat persatuan tidak hanya menjadi kenangan masa lalu, tetapi terus hidup di hati generasi penerus.
Seperti pesan Bung Karno, “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Semangat inilah yang ingin terus dihidupkan melalui keberadaan Monumen Pemuda Sukabumi—sebagai pengingat bahwa masa depan bangsa ada di tangan generasi muda yang berani bermimpi dan berbuat.

