SUKABUMI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya dua pusat sirkulasi siklonik yang terbentuk di wilayah perairan Indonesia pada Rabu (3/12/2025). Keberadaan sistem atmosfer ini berpotensi memicu peningkatan gelombang laut serta pembentukan daerah konvergensi yang dapat memengaruhi kondisi cuaca di sejumlah wilayah.
Sirkulasi siklonik pertama terpantau berada di Samudra Hindia sebelah Barat Daya Lampung. Sistem ini memicu peningkatan kecepatan angin dan menyebabkan tingginya gelombang laut di wilayah sekitar.
BMKG mencatat, gelombang berpotensi mencapai 2,5 hingga 4 meter di Samudra Hindia Barat Lampung, sehingga masyarakat dan pelaku aktivitas pelayaran diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama nelayan tradisional dan operator kapal kecil.
Baca Juga : Taman Kota Lapang Merdeka Sukabumi: Ikon Sejarah dan Ruang Publik Modern di Jantung Kota
Selain itu, sirkulasi siklonik lain juga terdeteksi di Laut Banda bagian selatan. Keberadaan sistem ini membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari perairan selatan Maluku hingga wilayah Maluku, serta dari Laut Banda hingga Laut Arafura. Kondisi konvergensi ini dapat meningkatkan potensi terbentuknya awan-awan konvektif yang memicu hujan sedang hingga lebat, disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah sekitarnya.
BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir maupun laut untuk terus memperbarui informasi cuaca dan gelombang. Pihak pelayaran, terutama kapal nelayan, kapal wisata, serta kapal dengan ukuran kecil hingga menengah, disarankan mempertimbangkan kembali rute perjalanan demi menjaga keselamatan.(SE)

