SUKABUMI – Suasana hening menyelimuti areal persawahan Kampung Kadaleman, Desa Kadaleman, Rabu (03/12/2025), ketika unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Surade bersama tokoh masyarakat melangkah menuju makam Eyang Santri Dalem.
Ziarah tersebut menjadi rangkaian utama peringatan Hari Jadi Surade ke-267 sekaligus bentuk penghormatan kepada sosok yang diyakini sebagai pencetus nama “Surade”.
Dipimpin langsung oleh Camat Surade Unang Suryana, rombongan terdiri dari Kapolsek Surade Iptu Ade Hendra, para kepala UPTD, Kepala KUA H. Solihin Mansur, Ketua MUI, Ketua Paguyuban JTM H. Hendra Permana, Ketua KNPI Surade, komunitas Teureuh Surade, Paguron Macan Manglayang, Baladaka, serta warga yang turut hadir memadati area pemakaman.
Baca Juga: Cinta PKS untuk Penyandang Disabilitas, Dewan Erpa Sampaikan Ucapan Hari Penyandang Disabilitas
Terletak di tengah hamparan persawahan dengan pepohonan besar yang menaungi, makam Eyang Santri Dalem dan delapan makam tokoh lain di antaranya Eyang Sri Manggala, Eyang Abdul Nasar, Eyang Abdul Nasir, Eyang Abdul Salam, Eyang Abdul Karim, Eyang Abdul Fatah, hingga Ki Badra menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Surade. Apih Oman dikenal sebagai juru kunci terakhir yang merawat kompleks pemakaman tersebut.
Camat Surade Unang Suryana menegaskan bahwa ziarah ini bukan sekadar agenda seremonial. “Ini bentuk penghormatan dan cara kita meneladani perjuangan para pendahulu. Surade berdiri dengan sejarah yang panjang, ada nilai dan doa yang mengiringi berdirinya wilayah ini. Eyang Santri Dalem adalah bagian penting dari jati diri masyarakat Surade,” ujarnya.
Menurutnya, momentum ziarah juga memperkuat kolaborasi lintas elemen. “Kehadiran Forkopimcam, tokoh agama, tokoh pemuda, hingga komunitas adat menunjukkan kuatnya solidaritas sosial di Surade. Ini modal besar bagi pembangunan Surade yang lebih maju tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur,” tambahnya.
Baca Juga: Walhi Beri Warning: Potensi Bencana di Jabar Lebih Besar Dibanding Sumatera
Prosesi berlangsung penuh kekhidmatan dimulai dengan doa bersama, tabur bunga, hingga diskusi singkat mengenai sejarah para tokoh yang dimakamkan di lokasi tersebut. Warga berharap kegiatan ini bisa dijadikan agenda tahunan sebagai pengingat bahwa kemajuan Surade tidak lepas dari perjuangan para leluhur.
Peringatan hari jadi ke-267 kali ini menjadi lebih bermakna, mengikat kembali hubungan emosional masyarakat Surade dengan akar sejarah dan budaya lokal yang terus dijaga dari generasi ke generasi.

