Berita UtamaKabupaten Sukabumi

Hari Keempat Pasca Banjir Bandang, 15 KK di Mekarasih Sukabumi Masih Tinggal di Pengungsian

×

Hari Keempat Pasca Banjir Bandang, 15 KK di Mekarasih Sukabumi Masih Tinggal di Pengungsian

Sebarkan artikel ini

SUKABUMI — Sampai hari keempat pascabencana, sedikitnya 15 kepala keluarga (KK) di Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, masih harus mengungsi. Mereka terpaksa meninggalkan rumah masing-masing akibat banjir bandang yang dipicu luapan Sungai Cibadak dan belum bisa kembali hingga Rabu (17/12/2025).

Kepala Dusun Mekarasih, Deri, menjelaskan bahwa warga terdampak sementara diungsikan ke rumah warga lain yang lokasinya lebih tinggi karena kondisi lingkungan masih dianggap rawan.

“Sudah empat hari kejadian ini berlangsung. Untuk sementara masyarakat yang terdampak kami ungsikan dulu ke rumah warga yang posisinya lebih tinggi,” ujarnya.

Baca Juga: Innalillahi! 16 Rumah Hanyut Diterjang Luapan Sungai Cidadap di Simpenan Sukabumi

Berdasarkan pendataan sementara pemerintah desa, banjir bandang tersebut berdampak langsung pada dua wilayah, yaitu Kampung Mekartirta RT 013/003 dan Kampung Bojongsari RT 012/003, dengan total 15 KK terdampak.

Deri menyebutkan bahwa luapan Sungai Cibadak tidak hanya disebabkan tingginya curah hujan. Faktor utama lain adalah kondisi sungai yang mengalami pendangkalan parah dan dipenuhi material kayu serta sisa batang pohon yang terbawa dari hulu.

Baca Juga: Warga Mekar Asih Terdampak Banjir dan Longsor, Pendangkalan Sungai Jadi Sorotan

Ia memperingatkan bahwa jika tidak segera dilakukan penanganan serius seperti pengerukan sungai, potensi banjir susulan masih sangat besar, terutama jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi.

Warga terdampak saat ini sangat bergantung pada bantuan dari lingkungan sekitar. Mereka berharap adanya perhatian dan tindakan lanjutan dari pemerintah daerah dan instansi terkait, tidak hanya untuk bantuan darurat tetapi juga untuk normalisasi Sungai Cibadak sebagai langkah jangka panjang guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.