Olahraga

Pemuncak Klasemen Premier League saat Natal Tak Selalu Berujung Juara

×

Pemuncak Klasemen Premier League saat Natal Tak Selalu Berujung Juara

Sebarkan artikel ini
Pemain Manchester City merayakan kemenangan dalam laga Liga Inggris melawan Crystal Palace, Minggu, 14 Desember 2025. (c) AP Photo/Kin Cheung
Pemain Manchester City merayakan kemenangan dalam laga Liga Inggris melawan Crystal Palace, Minggu, 14 Desember 2025. (c) AP Photo/Kin Cheung

SUKABUMI  – Menduduki puncak klasemen Premier League pada 25 Desember kerap dianggap sebagai pertanda positif dalam perburuan gelar juara. Dalam tradisi sepak bola Inggris, posisi teratas saat Natal sering disebut memberi peluang besar untuk mengangkat trofi di akhir musim.

Namun, catatan sejarah menunjukkan bahwa status pemuncak klasemen saat Natal bukanlah jaminan mutlak. Sejumlah tim justru gagal mempertahankan keunggulan mereka ketika kompetisi memasuki paruh kedua musim.

Berdasarkan data sejak era Premier League dimulai pada 1992, dari total 33 musim, sebanyak 17 kali tim yang memimpin klasemen pada 25 Desember berhasil menjadi juara liga. Dalam 15 musim terakhir, tren tersebut bahkan semakin kuat, dengan 11 tim pemuncak klasemen Natal akhirnya mengamankan gelar juara.

Baca Juga : Harga Emas Antam Naik Rp17.000, Buyback Ikut Menguat

Data sejak awal tahun 2000 memperlihatkan dominasi klub-klub besar seperti Manchester United, Chelsea, Manchester City, dan Liverpool. Klub-klub tersebut beberapa kali mampu menjaga konsistensi performa dari pertengahan musim hingga pekan terakhir.

Meski demikian, persaingan Premier League tetap dikenal ketat dan penuh dinamika. Tidak sedikit musim yang berakhir dengan perubahan signifikan di papan atas klasemen, menegaskan bahwa perebutan gelar kerap berlangsung hingga akhir kompetisi.

Liverpool menjadi salah satu contoh paling menonjol terkait kegagalan mempertahankan status pemuncak klasemen saat Natal. Dalam 11 musim terakhir, lima kali pemimpin klasemen pada 25 Desember gagal menjadi juara, dengan tiga di antaranya dialami oleh Liverpool.

Baca Juga : Prakiraan Cuaca Kabupaten Sukabumi Kamis, Hujan Ringan hingga Berawan di Sejumlah Wilayah

Musim 2008/09 dan 2013/14 menjadi catatan pahit bagi klub asal Merseyside tersebut. Pada musim 2013/14, kekalahan dari Chelsea di Anfield serta hasil imbang dramatis 3-3 melawan Crystal Palace setelah unggul tiga gol menjadi momen krusial yang menggagalkan ambisi juara.

Namun, tren tersebut akhirnya terpatahkan pada musim 2024/25. Liverpool yang berada di puncak klasemen saat Natal mampu mempertahankan performa hingga akhir musim dan keluar sebagai juara Premier League.

Fakta ini menunjukkan bahwa meski sejarah dapat menjadi indikator, hasil akhir tetap ditentukan oleh konsistensi, kedalaman skuad, dan ketahanan mental tim sepanjang musim.(SE)