SUKABUMI – Libur akhir tahun di kawasan pesisir selatan Kabupaten Sukabumi diwarnai fenomena alam berupa banjir rob dan gelombang pasang. Rabu (31/12/2025) sore, sekitar pukul 17.20 WIB, air laut tiba-tiba naik dan menerjang kawasan Pantai Kalapa Condong, Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, saat sejumlah wisatawan masih menikmati suasana pantai.
Gelombang pasang yang datang mendadak membuat aktivitas wisata di sekitar lokasi sempat terhenti. Pengunjung berhamburan menjauh dari bibir pantai, sementara warga setempat membantu mengarahkan wisatawan menuju area yang lebih aman. Air laut dilaporkan masuk hingga puluhan meter ke daratan dan mengenai beberapa sarana pendukung wisata di kawasan pesisir.
Baca Juga: Wakaf Uang Sukabumi di Tengah Polemik, Penggiat Wakaf Ingatkan Jangan Jadi Arena Rivalitas Politik
Meski menimbulkan kepanikan sesaat, warga pesisir Ujunggenteng dinilai cukup sigap menghadapi situasi tersebut. Para nelayan dengan cepat mengamankan perahu dan perlengkapan melaut agar tidak terbawa arus. Kondisi ini menunjukkan pengalaman masyarakat pesisir dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang kerap terjadi menjelang pergantian tahun.
Kapolsek Ciracap, Iptu Taufik Hadian, menyampaikan bahwa gelombang pasang tersebut juga berdampak pada akses jalan pesisir. Material sampah kayu yang terbawa ombak menutup sebagian badan jalan, sehingga arus lalu lintas dari Ujunggenteng menuju Pangumbahan dan Pantai Cibuaya harus diamankan sementara.
“Gelombang pasang naik secara tiba-tiba ke jalan dan berlangsung cukup lama. Saat ini kondisi sudah kembali normal dan tidak ada korban jiwa,” ujarnya.
Dalam kejadian tersebut, satu perahu nelayan dilaporkan mengalami kerusakan berat akibat terjangan gelombang. Meski demikian, aktivitas masyarakat perlahan kembali berjalan normal setelah air laut surut dan petugas membersihkan sisa material yang terbawa ombak.
Sebagai langkah pencegahan, aparat gabungan pengamanan Natal dan Tahun Baru menutup sementara jalur pesisir yang rawan dan mengarahkan kendaraan melalui jalur alternatif. Imbauan keselamatan terus disampaikan kepada wisatawan agar tidak beraktivitas di laut saat kondisi gelombang tinggi.
Baca Juga: Jelang Tahun Baru Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota Berhasil Bongkar Tempat Produksi Pil Ekstasi
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa fenomena tersebut berkaitan dengan pengaruh Bibit Siklon Tropis 90S di wilayah barat daya Selat Sunda. Dampak tidak langsung dari sistem cuaca tersebut berpotensi memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di perairan selatan Jawa hingga awal Januari 2026.
BMKG mengingatkan masyarakat pesisir dan wisatawan untuk tetap waspada, mengutamakan keselamatan, serta mengikuti arahan petugas selama menikmati libur akhir tahun di kawasan pantai.

