SUABUMIKU.id – Pemerintah Kota Sukabumi tengah menyusun revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dijadwalkan selesai pada Mei 2025. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi pimpinan yang dipimpin oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, didampingi Wakil Wali Kota, Bobby Maulana, Senin (3/3).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan, menyampaikan bahwa visi pembangunan yang dipaparkan oleh Wali Kota Ayep Zaki akan menjadi acuan utama dalam revisi RPJMD tersebut.
Wali Kota Ayep Zaki memaparkan strategi pembangunan Kota Sukabumi untuk periode 2025-2030, dengan fokus pada efisiensi anggaran, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta pembangunan infrastruktur strategis. Ia menekankan pentingnya kebijakan pemerintahan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat tanpa intervensi politik, serta profesionalisme ASN.
Dalam rapat tersebut, Asep Suhendrawan menjelaskan bahwa Bappeda akan memastikan seluruh program dan kegiatan yang direncanakan selaras dengan visi pembangunan Wali Kota. Revisi RPJMD ini akan menjadi panduan bagi seluruh perangkat daerah dalam melaksanakan pembangunan selama lima tahun ke depan.
Selain itu, rapat juga membahas berbagai isu strategis lainnya, seperti peningkatan PAD, optimalisasi BUMD, dan evaluasi terhadap RSUD Kota Sukabumi. Wali Kota menargetkan peningkatan PAD dalam lima tahun ke depan melalui perbaikan sistem pengelolaan keuangan, digitalisasi retribusi, dan pemutakhiran data PBB-P2.
Pemerintah juga akan melakukan langkah perbaikan terhadap RSUD Kota Sukabumi, termasuk mengganti Dewan Pengawas RSUD dan meningkatkan efisiensi pengelolaan rumah sakit. Dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah, pemerintah berencana mengoptimalkan peran BUMD agar dapat berkontribusi lebih besar terhadap PAD.
Kepala DPMPTSP Iskandar Ifhan menyampaikan roadmap investasi dengan sektor properti sebagai pengungkit PAD. Saat ini terdapat delapan pengembang properti yang siap menanamkan investasi senilai Rp250 miliar.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menegaskan bahwa program prioritas harus berfokus pada optimalisasi PAD dan peningkatan daya saing ekonomi daerah. Ia menyoroti pentingnya literasi digital, komunikasi publik yang efektif, dan perhatian khusus terhadap ekonomi digital sebagai pilar ekonomi baru Kota Sukabumi.
Dalam rapat tersebut disepakati target PAD untuk tahun 2025 dan lima tahun ke depan, optimalisasi peran BUMD, evaluasi dan pembenahan RSUD, serta komitmen terhadap program Jumat Bersih.