SUKABUMI – Kisah inspiratif datang dari Jelsinatosa, seorang perempuan muda asal Nganjuk, Jawa Timur, yang memilih jalan tak biasa dengan menjadi petani.
Meskipun lulusan SMK Multimedia dan sempat merantau ke kota besar, Jelsi bersikeras mewujudkan cita-citanya menjadi petani di desanya. Jelsi menyadari bahwa untuk bisa memiliki sawah sendiri, ia membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Oleh karena itu, setelah lulus SMK, ia merantau ke Surabaya dan bekerja keras selama lima tahun untuk mengumpulkan uang. Gaji yang didapatkan dari pekerjaannya di kota besar tersebut ia tabung dengan tekun.
Baca Juga : Sukabumi Tak Hanya Mochi, Ini Cemilan Legendaris yang Wajib Dicoba
Mengutip YouTube PecahTelur, perempuan yang membranding dirinya dengan sebutan Bu Tani ini pernah bekerja di bioskop ternama Surabaya, selama lima tahun. Ia juga pernah bekerja pada toko outdoor ternama selama satu tahun.
Sekitar tahun 2023, Jelsi memutuskan untuk kembali ke Nganjuk setelah tabungannya dirasa cukup untuk membeli sawah. Ia kemudian membeli sawah seluas 1.000 meter persegi dan memilih untuk fokus menanam bawang merah.
Jelsinatosa punya trik khusus agar tabungannya cepat bertambah. Alih-alih menabung dalam bentuk uang, ia justru menggunakan uang tabungannya untuk modal usaha. Misalnya, ia membeli gabah basah dari petani, kemudian dikeringkan, lalu dijual dengan harga lebih tinggi ke tengkulak.
Baca Juga : Fina Farm Sukabumi Wisata Alam Rasa New Zealand dengan Berkuda hingga Camping Seru
Keputusannya ini didasari oleh fakta bahwa bawang merah memiliki perputaran panen yang cepat, yaitu setiap dua bulan sekali. Perjalanan Jelsi sebagai petani tidak selalu mulus.
Ia pernah mengalami kerugian besar hingga Rp50 juta, akibat harga bawang merah yang anjlok atau gagal panen karena hama dan cuaca. Namun, Jelsi tidak menyerah. Ia berinovasi dengan memanfaatkan platform digital untuk memasarkan hasil panennya.
Jelsi aktif berjualan melalui fitur live TikTok, melakukannya pada pagi dan malam hari selama 1-2 jam per sesi. Strategi ini terbukti sangat efektif.
Baca Juga : Tips Liburan Seru ke Curug Bibijilan Sukabumi, Alam Indah dan Menantang
Dalam sehari, ia bisa mendapatkan hingga 500 pesanan, yang setara dengan setengah ton bawang merah. Omzetnya pun fantastis, bisa mencapai puluhan juta rupiah per hari saat ramai.
Meskipun disibukkan dengan penjualan online, Jelsi tetap meluangkan waktu setiap hari untuk turun ke sawah, memantau perkembangan tanamannya.
Ia juga tidak ragu untuk terus belajar dari petani senior dan penyuluh pertanian mengenai hama, penyakit, hingga strategi penjualan.
Kisah Jelsinatosa membuktikan bahwa profesi petani bisa sangat menjanjikan, bahkan di mata anak muda, jika ditekuni dengan semangat, inovasi, dan kerja keras.(Sei)