SUKABUMI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau perkembangan dua bibit siklon tropis yang terdeteksi di wilayah perairan Indonesia dan sekitarnya, yakni Bibit Siklon Tropis 93S dan Bibit Siklon Tropis 95S, Kamis (18/12/2025).
Dalam publikasi BMKG pada Rabu, 18 Desember 2025 pukul 19.00 WIB, disebutkan bahwa Bibit Siklon Tropis 93S mulai terbentuk sejak 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB. Saat ini, sistem tersebut terpantau berada di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Tengah.
Baca Juga: Wabup Sukabumi Pastikan Pengungsi Aman, Relokasi Permanen Masih Dikaji
Berdasarkan analisis BMKG, Bibit Siklon Tropis 93S menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Sistem ini memiliki peluang sedang hingga tinggi untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan. Keberadaan bibit siklon ini berpotensi memicu peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Jawa dan sekitarnya.
Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 95S terdeteksi mulai terbentuk pada 15 Desember 2025 pukul 00.00 UTC atau 07.00 WIB. Saat ini, posisinya berada di sekitar Laut Arafura, wilayah utara Australia.
Baca Juga: Tanamkan Disiplin Sejak Dini, Polsek Jampangkulon Sambut Kunjungan Siswa TK
BMKG menyampaikan bahwa Bibit Siklon Tropis 95S memiliki peluang rendah untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan. Meski demikian, sistem ini tetap berpotensi memengaruhi kondisi cuaca di wilayah timur Indonesia, terutama berupa peningkatan kecepatan angin dan potensi gelombang tinggi di perairan sekitar Laut Arafura.
BMKG mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, operator pelayaran, dan pemerintah daerah di wilayah terdampak, untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan terus memantau informasi serta peringatan dini cuaca yang dikeluarkan secara resmi oleh BMKG.

