Nasional

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudra Hindia Selatan Lampung dan NTT, Senin 26 Mei 2025

×

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudra Hindia Selatan Lampung dan NTT, Senin 26 Mei 2025

Sebarkan artikel ini
BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Samudra Hindia dan Wilayah Laut Sekitarnya Rabu, 30 April 2025
Foto Pantai Pelabuhanratu / Sei

SUKABUMI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk masyarakat pesisir dan pelaku kegiatan kelautan terkait potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia bagian selatan.

Pada Senin, 26 Mei 2025, BMKG memprediksi akan terjadi gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter di Samudra Hindia selatan Lampung serta Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga : Waspada Gelombang Tinggi Jumat 9 Mei 2025: BMKG Ingatkan Perairan Utara Australia hingga Laut Arafuru

Gelombang tinggi tersebut termasuk dalam kategori berbahaya, dan dapat membahayakan aktivitas pelayaran, khususnya kapal nelayan, kapal tongkang, dan kapal feri.

BMKG mengimbau masyarakat dan pihak terkait agar:

  • Mewaspadai potensi gelombang tinggi, terutama bagi nelayan, wisatawan bahari, dan operator pelayaran.
  • Menghindari aktivitas di laut terbuka di wilayah terdampak gelombang ekstrem.
  • Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG agar dapat mengantisipasi risiko sejak dini.

Baca Juga : Museum Megalodon Sukabumi: Menyelami Jejak Laut Purba dari Gigi Raksasa

Peningkatan gelombang ini umumnya dipicu oleh aktivitas angin kencang dan tekanan atmosfer di sekitar wilayah Samudra Hindia yang sedang aktif.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang dapat menyertai fenomena laut ini, seperti hujan lebat dan angin kencang yang bisa menambah risiko bagi aktivitas di wilayah perairan.

Baca Juga : Aquarium Indonesia Pangandaran Tempat Menjelajahi Keajaiban Bawah Laut

Masyarakat pesisir diimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai jika kondisi gelombang tinggi sudah teramati, serta tetap mengikuti arahan dari otoritas setempat demi keselamatan bersama.(Sei)