Berita Utama

Buku Kristen Muhammadiyah Dibedah, Ternyata Ini Isinya!

×

Buku Kristen Muhammadiyah Dibedah, Ternyata Ini Isinya!

Sebarkan artikel ini
UMMI : Penulis saat menggelar bedah buku berjudul Kristen Muhammadiyah dalam rangka semarak Musyda ke 1 Muhammadiyah Kota Sukabumi. Foto/Sukabumiku.id

SUKABUMIKU.id – Dalam rangka semarak Musyda ke 1 Muhammadiyah Kota Sukabumi menggelar bedah buku berjudul Kristen Muhammadiyah.

Bedah buku ini digelar di Aula Universitas Muhammadiyah Kota Sukabumi, yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa berbagai jurusan, Kamis (15/06/23).

Penulis Buku Kristen Muhammadiyah, Fajar Riza Ul Haq, mengatakan, tujuan bedah buku ini
meluruskan diskursus mengenai judul buku yang sempat menuai kontroversi di platform media sosial, maupun di tengah masyarakat.

“Ya, mungkin pertama masalah judul yang dianggap menuai kontroversi dan banyak juga masyarakat yang belum membaca bukunya. Saya lihat itu lebih kepada reaktif dan tidak memahami isi buku. Mereka yang reaktif melihat judul ini dan menganggap semacam agama baru atau sebuah sinkretisme. Sehingga lewat kegiatan ini kita luruskan,” ujarnya.

Yang kedua sambung dia bisa menjawab isu hoaks yang berkembang yang menganggap Muhammadiyah kecolongan. Padahal, buku ini menjelaskan keunikan dalam dakwah Muhammadiyah di Indonesia timur.

“Jadi kita jelaskan dalam buku ini, ada fenomena sosiologis, bukan teologis, dimana orang yang berbeda agama bertemu di sekolah berbasis Muhammadiyah, mereka akrab dan merasa mereka yang non muslim itu adalah bagian dari Muhammadiyah,” ungkapnya.

Sementara itu, dihubungi terpisah
Ketua BKGS Kota Sukabumi, Pdt
Kristianto menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi bedah buku tersebut. Apalagi bertujuan agar bisa mengembangkan toleransi bersama, khususnya di bidang pendidikan bagaimana mengelola menjaga pluralitas di Indonesia dengan arif, dan dedikasi yang tinggi seperti Muhammadiyah.

“Bagi saya, seorang pendeta tentu mendorong pemuda – pemuda di Gereja dan semangat di Gereja untuk mewujudkan, dan tiru apa yang sudah dikerjakan oleh Muhammadiyah supaya kita sama-sama tidak membiarkan Muhammadiyah sendiri tetapi kita semua anak bangsa penerus bangsa kita harus memiliki semangat yang sama. Yaitu, bagaimana menjaga pluralitas ini di bidang pendidikan,” pungkasnya. (ky)