SUKABUMIKU.id – Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan bahwa dirinya menyimpan sejumlah dokumen penting titipan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Dokumen tersebut dititipkan kepadanya menjelang penetapan Hasto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Connie, yang dikenal dekat dengan Hasto, juga mendampingi Hasto saat membahas isu potensi penetapan tersangka oleh KPK dalam podcast Akbar Faizal Uncensored beberapa waktu lalu.
Berikut fakta-fakta terkait dokumen penting titipan Hasto kepada Connie:
1. Dinotariskan di Rusia: Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Kamis (25/12), Connie menyatakan, “Jadi pada saat saya pulang ke Indonesia saya dititipi beberapa dokumen penting dan sudah saya amankan dan saya sudah notariskan di Rusia ini.” Belum diketahui alasan Connie menotariskan dokumen tersebut di Rusia.
2. Berpotensi Menjadi “Bom Waktu”: Connie mengklaim bahwa dokumen yang dititipkan Hasto tersebut berpotensi menjadi “bom waktu” setelah Hasto resmi ditetapkan sebagai tersangka. “Ya bisa saja itu jadi bom waktu, kita lihat saja,” ujarnya. Pernyataan ini menimbulkan spekulasi mengenai isi dan dampak potensial dari dokumen tersebut.
3. Dititipkan di Jakarta: Connie menjelaskan bahwa dokumen tersebut dititipkan kepadanya saat ia kembali ke Jakarta dan bertemu dengan Hasto. Ia menambahkan bahwa Hasto telah belajar dari pengalaman penyitaan buku catatan partainya oleh KPK dalam pemeriksaan sebelumnya. Connie merujuk pada kasus ajudan Hasto, Kusnadi, yang ponsel dan buku catatan milik Hasto disita KPK saat mendampingi Hasto dalam pemeriksaan. “Terakhir tentang Mas Hasto, enggak tahu ya, belajar pengalaman dari Pak Kusnadi, yang tiba-tiba direbut apa HP atau buku catatan PDIP atau apa pun, saya cuma kasih tahu saja, sebagai sahabatnya pada saat saya pulang ke Jakarta banyak dokumen penting sudah saya amankan,” ungkap Connie.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Hasto Kristiyanto maupun PDI Perjuangan terkait dokumen yang dititipkan kepada Connie Rahakundini Bakrie. Publik masih menantikan klarifikasi lebih lanjut mengenai isi dan relevansi dokumen tersebut dengan kasus yang menjerat Hasto.
(mrf/*)
