Berita Utama

Curhat Pedagang Eks Terminal Sudirman Kota Sukabumi: Diwarnai Pungli, Fitnah, hingga Dugaan Penipuan Puluhan Juta

×

Curhat Pedagang Eks Terminal Sudirman Kota Sukabumi: Diwarnai Pungli, Fitnah, hingga Dugaan Penipuan Puluhan Juta

Sebarkan artikel ini

SUKABUMI – Kisah kelam mewarnai pengalaman sejumlah pedagang yang berjualan di kawasan eks Terminal Sudirman, Kota Sukabumi. Praktik pungutan liar (pungli), ketidakadilan, hingga dugaan penipuan disebut menjadi bagian dari tekanan yang mereka alami selama berdagang di lokasi tersebut.

Salah satu suara lantang datang dari akun Instagram @rahma.kitchen. Dalam unggahan pada 2 Mei 2025, pemilik akun membagikan kisah pahit selama delapan bulan berjualan dessert di kawasan itu.

“8 bulan sudah rasanya berjualan di sana dengan semua pengalaman yang baru dan menegangkan. Yang penuh syukur dan tangisan sampai akhirnya keluar dengan cara yang menjelaskan sulit sekali dapat keadilan di kota kecil ini,” tulisnya.

Ia mengungkapkan bahwa sejak awal berjualan, dirinya kerap menjadi korban pungli oleh oknum tidak bertanggung jawab. Tak hanya itu, ia juga mengalami tekanan berupa fitnah antar pedagang dan persaingan tidak sehat.

“Dari mulai berjualan banyak pungli, difitnah sama antar pedagang, dapat perlakuan saingan usaha yang di luar nalar. Sampai penipuan yang mengakibatkan pedagang tertipu puluhan juta dan orangnya masih berkeliaran tanpa ada proses,” lanjutnya.

Persoalan tak berhenti di sana. Pemilik @rahma.kitchen juga menyoroti proses kurasi pedagang yang dinilai tidak adil. Ia menyatakan dilarang berjualan dessert hanya karena masalah administrasi KTP, sementara pedagang lain dengan produk serupa masih diperbolehkan bahkan memiliki lebih dari satu lapak.

“Saya bukan tidak terima dengan keputusan kepengurusan. Tapi rasanya seharusnya semua dipikirkan secara bijaksana. Berjuang pertama buat jualan dessert di sana sampai akhirnya dikurasi tidak boleh berjualan karena masalah KTP. Anehnya hasil kurasinya masih banyak dagangan yang sama, bahkan satu owner punya beberapa lapak dengan KTP berbeda,” tulisnya.

Kekecewaan juga mengarah pada tidak adanya kejelasan mengenai nasib uang yang telah disetor oleh sejumlah pedagang. Ia menyebut bahwa tuntutan pengembalian uang hingga puluhan juta rupiah tidak kunjung ditanggapi secara serius oleh pihak terkait.

“Miris sekali di kota kecil ini, pedagang minta keadilan malah dirubah hasil kurasinya. Pedagang minta tanggung jawab uang kembali yang puluhan juta, orangnya masih berkeliaran tanpa rasa bersalah!” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pengelola kawasan eks Terminal Sudirman terkait tudingan tersebut. Para pedagang berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk menelusuri dugaan pelanggaran yang terjadi. (Ky/*)