SUKABUMI – Ajang Osteo Run 7.5K yang digelar pada Minggu (5/10) di depan Balai Kota Sukabumi, Jawa Barat, menuai sorotan dari para peserta. Alih-alih menjadi kegiatan olahraga penuh semangat, acara ini justru diwarnai keluhan dan protes dari sejumlah pelari yang merasa kecewa terhadap penyelenggaraan event tersebut.
Beberapa peserta menyebut bahwa pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan ekspektasi. Mereka mengeluhkan podium pemenang yang tidak jelas, pembagian jersey yang tidak merata, serta tidak semua pelari menerima medali meski telah membayar biaya pendaftaran sebesar Rp175 ribu
“Bayar mahal tapi medali nggak dapat, rute juga nggak steril dan water station jauh dari jalur. Marshal pun jarang terlihat di lintasan,” ungkap salah satu peserta yang enggan disebut namanya.
Selain itu, peserta juga menyoroti aspek transparansi dana dan manajemen acara. Mereka mempertanyakan penggunaan dana sponsor serta izin penggunaan area Balai Kota Sukabumi sebagai lokasi kegiatan yang berskala besar.
Beberapa pelari juga mengaku kebingungan dengan arah rute karena kurangnya petunjuk di lapangan. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian peserta tersesat atau keluar dari jalur yang semestinya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak penyelenggara Osteo Run 7.5K belum memberikan keterangan resmi terkait berbagai keluhan yang disampaikan peserta. (Ky)
