SUKABUMIKU.id – Sebuah pemandangan tak lazim sontak membuat geger warga Desa Pelem, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Bagaimana tidak, di halaman sebuah rumah mewah yang terletak di tepi Jalan Raya Nganjuk-Surabaya, terparkir dengan gagahnya sebuah pesawat Boeing 737 berwarna merah putih.
Sontak, kediaman Haji Yusuf (78), sang pemilik rumah, menjadi buah bibir dan viral di media sosial. Haji Yusuf, yang kemudian dijuluki “Sultan Nganjuk” oleh warganet, dikenal sebagai seorang pengusaha perkebunan kelapa sawit yang sukses.
Namun, bukan bisnisnya yang kali ini mencuri perhatian, melainkan “mainan” barunya yang berukuran jumbo.
Pesawat yang tampak seperti bekas maskapai penerbangan domestik itu terparkir di atas kolam di halaman depan rumahnya, ditopang oleh beberapa tiang penyangga.
Menurut penuturan Budi Santoso (45), penjaga rumah Haji Yusuf, pesawat tersebut didatangkan sejak tahun 2019, tepatnya di awal pandemi Covid-19. Proses pengirimannya pun tidak mudah, badan pesawat harus dipotong menjadi beberapa bagian dan diangkut menggunakan tiga truk trailer.
Setelah tiba di Nganjuk, pesawat itu kembali dirakit hingga utuh. Kehadiran pesawat di halaman rumah Haji Yusuf tentu menimbulkan berbagai spekulasi. Banyak yang mengira itu hanyalah hobi unik seorang miliarder atau sekadar simbol status.
Namun, Budi mengungkapkan bahwa tujuan utama “Sultan Nganjuk” memarkirkan pesawat di depan rumah adalah untuk menyenangkan hati orang tuanya.
Sebuah alasan yang menyentuh dan menunjukkan bakti seorang anak kepada orang tua. Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa interior pesawat telah dirombak total dan disulap menjadi ruang pertemuan atau ruang keluarga yang nyaman.
Kursi-kursi penumpang telah dicopot dan diganti dengan sofa, meja tamu, dan perabot rumah tangga lainnya. Hal ini menjadikan pesawat tersebut bukan hanya sekadar pajangan, tetapi juga ruang fungsional bagi keluarga Haji Yusuf saat berkunjung ke Nganjuk.
Meski memiliki kekayaan yang fantastis dan kini menjadi sorotan, Haji Yusuf dan keluarganya dikenal sebagai sosok yang tertutup. Mereka lebih sering tinggal di Jakarta dan hanya sesekali pulang ke Nganjuk.
Namun, di mata warga sekitar, keluarga Haji Yusuf dikenal baik dan dermawan. Putra Haji Yusuf, Haji Gatutkoco, juga dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang perminyakan dengan bisnis SPBU dan SPBE.
Diduga kuat, Haji Gatutkoco inilah yang memiliki ide untuk membeli dan memarkirkan pesawat di rumah orang tuanya sebagai bentuk kasih sayang.
Sejak keberadaannya viral, rumah Haji Yusuf dengan pesawat Boeing 737 di halamannya menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas.
Banyak yang berhenti untuk sekadar melihat, berfoto, atau bahkan bertanya-tanya tentang kisah di baliknya. Fenomena ini membuktikan bahwa hal unik dan tak biasa memang selalu berhasil menarik perhatian publik.
Kejadian “Sultan Nganjuk” memarkirkan pesawat di depan rumah ini menjadi perbincangan hangat, dan memberikan warna tersendiri di tengah kehidupan masyarakat Nganjuk.
Selain menjadi bukti kekayaan, hal ini juga menyimpan kisah tentang bakti anak kepada orang tua dan bagaimana sebuah ide unik bisa menjadi viral, dan menghibur banyak orang.
Meskipun tidak ada informasi detail mengenai nilai pesawat tersebut, diperkirakan harganya mencapai miliaran rupiah, menjadikannya pajangan rumah yang luar biasa fantastis.