SUKABUMI— Gempa yang dirasakan tadi pagi Sabtu (3/5/2025) pukul 08.33 WIB dengan kekuatan M4,0 mengguncang Sukabumi, Jawa Barat ternyata merambah ke jalur Selatan. Berdasarkan informasi resmi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), tiga lokasi yang mengalami gempa adalah Kabupaten Jembrana (Bali), Gunung Kidul (DI Yogyakarta), dan Sukabumi (Jawa Barat).
Namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tidak berpotensi tsunami. Sementara itu, pusat gempa berada di 22 Km Barat Daya Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, pada kedalaman 47 Kilometer di lokasi 7.17 Lintang Selatan dan 106.47 Bujur Timur.
“Gempa Mag:4.0, 03-May-2025 08:33:46WIB, Lok:7.17LS, 106.47BT (22 km BaratDaya KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn:47 Km,” ungkap BMKG dalam keterangan resminya.
Rangkaian Gempa yang Terjadi 3 Mei 2025
- Gempa M4,8 di Barat Daya Jembrana
Waktu: 03 Mei 2025, pukul 09:19:17 WIB
Magnitudo: 4,8
Lokasi: 9.40 LS, 114.04 BT
Kedalaman: 14 km
Pusat Gempa: Laut, 132 km barat daya Jembrana, Bali
Dampak: Dirasakan dalam skala MMI III di Malang Selatan dan MMI II-III di Kuta serta Kuta Selatan. - Gempa M2,6 di Barat Daya Gunungkidul
Waktu: 03 Mei 2025, pukul 09:03:38 WIB
Magnitudo: 2,6
Lokasi: 9.03 LS, 110.14 BT
Kedalaman: 10 km
Pusat Gempa: 126 km barat daya Gunungkidul, DI Yogyakarta
Status: Tidak berpotensi tsunami. - Gempa M3,9 di Barat Daya Sukabumi
Waktu: 03 Mei 2025, pukul 08:33:46 WIB
Magnitudo: 3,9
Lokasi: 7.17 LS, 106.48 BT
Kedalaman: 57 km
Pusat Gempa: Darat, 21 km barat daya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
Dampak: Dirasakan dalam skala MMI II-III di Surade, Pagelaran, Ujung Genteng, dan Jampang.
Menurut BMKG, gempa-gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, namun masyarakat tetap diminta untuk waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan serius atau korban jiwa.
“Gempa yang terjadi masih dalam skala ringan hingga sedang dan tergolong dangkal. Namun masyarakat di wilayah terdampak diminta tetap waspada dan memperhatikan arahan resmi dari BPBD dan BMKG,” ujar BMKG melalui akun resmi @infoBMKG. (*)