Kota Sukabumi

Harga dan Ketersediaan Sembako di Kota Sukabumi Stabil Jelang Idulfitri 1446 H

×

Harga dan Ketersediaan Sembako di Kota Sukabumi Stabil Jelang Idulfitri 1446 H

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H, Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki bersama Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana dan unsur Forkopimda melakukan monitoring harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Gudang Kota Sukabumi, Jalan Tipar Gede, Kecamatan Citamiang, Jumat (21/3).

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Ketua DPRD Kota Sukabumi Wawan Juanda, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi, Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Yudhi Hariyanto, dan Pj Sekda Kota Sukabumi Andang Tjahjandi.

Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki menyatakan bahwa secara umum harga sembako di Kota Sukabumi relatif stabil dan pasokannya aman menjelang Idulfitri. “Alhamdulillah harga barang kebutuhan pokok masyarakat menjelang Idulfitri di Kota Sukabumi relatif stabil,” ujarnya.

Meskipun demikian, terdapat beberapa catatan terkait harga komoditas tertentu. Harga cabai rawit terpantau stabil di angka Rp 100 ribu per kilogram selama tiga bulan terakhir.

Sementara itu, harga cabai merah mengalami kenaikan, namun masih dianggap dalam batas normal. Kenaikan juga terjadi pada bawang putih dan bawang merah, masing-masing sekitar Rp 2 ribu per kilogram, yang juga dinilai masih wajar.

Untuk harga daging sapi, beras, minyak goreng, daging ayam, dan telur ayam, tidak mengalami kenaikan harga.Ayep Zaki menjelaskan bahwa di bulan Ramadan memang ada sedikit kenaikan harga, namun masih dalam batas normal, misalnya dari Rp 38 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

Terkait Minyakita, Ayep Zaki menyampaikan bahwa pasokan sudah tidak ada selama satu minggu terakhir karena adanya pengurangan volume. Masyarakat masih menunggu pasokan Minyakita karena selisih harganya sekitar Rp 3 ribu dengan merek lain.

Wali Kota Sukabumi menjamin akan terus memantau pasokan sembako menjelang Idulfitri. Ia juga menyoroti daya beli masyarakat yang berkaitan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD).Untuk itu, pihaknya akan membuat simulasi untuk meningkatkan daya beli masyarakat dengan menggenjot PAD.

Selain itu, investasi juga dinilai akan berdampak positif pada PAD. Pada tahun 2024, PAD Kota Sukabumi sebesar Rp 400 miliar, dan ditargetkan naik menjadi Rp 800 miliar melalui kerjasama dengan seluruh stakeholder, termasuk perusahaan yang harus berizin dan membayar pajak. Penindakan tegas akan dilakukan jika ada pelanggaran sesuai dengan konstitusi. (mrf/*)