Berita SukabumiBerita Utama

Kapolsek Ungkap Kronologi Lansia di Bojongsari Kampangkulon Terperosok ke Septic Tank

×

Kapolsek Ungkap Kronologi Lansia di Bojongsari Kampangkulon Terperosok ke Septic Tank

Sebarkan artikel ini
Tim SAR saat mengevakuasi jasad Juansih di dalam septic tank.

SUKABUMI – Kapolsek Jampangkulon Iptu Muhlis menjelaskan kronologi meninggalnya seorang wanita lanjut usia bernama Juansih (80) yang terperosok ke dalam septic tank di halaman belakang rumahnya di Kampung Lembur Sawah RT 006/008, Desa Bojongsari, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Selasa (23/12/2025).

Menurut Iptu Muhlis, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.35 WIB. Saat itu korban diketahui pergi ke warung milik anaknya yang berada tidak jauh dari rumah korban, dengan melewati jalur belakang rumah.

“Setelah dari warung, korban kembali ke rumah melalui bagian belakang. Di lokasi tersebut korban sempat membersihkan halaman belakang rumah, namun tidak menyadari adanya septic tank yang ditutup menggunakan kayu dan dilapisi tanah,” jelas Iptu Muhlis.

Baca Juga: Lansia di Jampangkulon Sukabumi Meninggal Dunia Usai Terperosok ke Septic Tank

Ia menambahkan, kondisi septic tank tersebut tidak tampak seperti bangunan septic tank pada umumnya. Kayu penutup yang sudah lapuk diduga tidak kuat menahan beban tubuh korban.

“Ketika korban menginjak bagian tersebut, kayu penutup yang sudah lapuk ambruk sehingga korban terperosok ke dalam septic tank dan langsung tidak sadarkan diri,” ujarnya.

Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh saksi bernama Holiah (60) yang melihat korban sebelumnya berada di belakang rumah. Menyadari korban terjatuh, saksi segera mencari bantuan warga sekitar.

“Mendapat laporan dari warga, anggota Polsek Jampangkulon segera mendatangi tempat kejadian perkara, melakukan evakuasi korban, mengamankan TKP, serta meminta keterangan saksi. Kami juga berkoordinasi dengan Puskesmas dan RSUD Jampangkulon,” kata Kapolsek.

Baca Juga: Kolaborasi Pemulihan Pascabencana, 28 Huntara Dibangun di Desa Langkapjaya Sukabumi

Korban kemudian dievakuasi dalam kondisi kritis dan dilarikan ke RSUD Jampangkulon. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan tenaga medis, korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 16.25 WIB.

Iptu Muhlis menegaskan bahwa pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

“Keluarga menerima meninggalnya almarhumah sebagai takdir Allah SWT dan menolak dilakukan autopsi,” pungkasnya.