SUKABUMI – Industri mode seringkali terlihat glamor dan penuh pesona, namun di baliknya tersimpan cerita perjuangan dan ketahanan. Hal ini terbukti kisah dariĀ Raihan Fahrizal, pemuda asal Bandung yang kini dikenal sebagai model internasional untuk rumah mode sekelas YSL dan Louis Vuitton.
Namun, sebelum namanya melambung di panggung global, Raihan pernah menghadapi kenyataan pahit, yaitu ditolak di negeri sendiri. Impian Raihan untuk berkarier di dunia model sudah terpatri sejak lama.
Berbekal minat dan postur yang menjanjikan, ia mulai mencoba peruntungannya di industri mode Tanah Air. Sayangnya, pintu-pintu kesempatan tak langsung terbuka lebar.
Baca Juga : Lembah Gupit Cihonje: Wisata Alam Asri di Sukabumi dengan Tiket Masuk Cuma Rp10.000
Raihan kerap kali merasakan penolakan demi penolakan, dari berbagai agensi atau casting di Indonesia. Penolakan-penolakan ini, ditambah dengan pengalaman pahit di masa lalu seperti menjadi korban bullying, tentu bisa mengikis semangat siapa pun.
Namun, Raihan memiliki tekad baja. Ia tidak membiarkan penolakan tersebut menjadi penghalang. Justru, ia menjadikannya motivasi untuk terus mengasah diri, memperbaiki kekurangan, dan mencari peluang yang lebih besar.
Keyakinan akan potensi dirinya mendorong Raihan untuk mencoba peruntungan di pasar model internasional. Sebuah keputusan yang terbukti sangat tepat.
Baca Juga : Wisata Pantai Minajaya Sukabumi Tiket Masuk Rp 12.000 Perorang Dukung Ekonomi Masyarakat
Berbeda dengan pengalaman di Indonesia, bakat dan karakteristik unik Raihan justru disambut baik oleh agensi-agensi di luar negeri. Dunia mode global, dengan keragamannya, rupanya lebih terbuka terhadap look dan aura yang dimiliki Raihan.
Tak butuh waktu lama, Raihan mulai mendapatkan tawaran pekerjaan bergengsi. Puncaknya, ia berhasil menembus salah satu runway paling diidamkan para model, yaitu Paris Fashion Week.
Di sana, Raihan melenggang dengan percaya diri untuk merek-merek raksasa seperti Yves Saint Laurent dan Louis Vuitton.
Baca Juga : Perjalanan Santai ke Ujung Genteng: Menyusuri Jalur Perkebunan Teh dan Jalan Mulus Waluran
Penampilannya yang karismatik dan profesional di panggung dunia segera mencuri perhatian, mengangkat namanya sebagai salah satu model pria asal Indonesia yang patut diperhitungkan.
Kisah Raihan Fahrizal adalah pelajaran berharga tentang kegigihan, ketahanan mental, dan keberanian untuk tidak menyerah pada impian.
Penolakan di negeri sendiri tidak menghentikannya, melainkan justru mendorongnya untuk mencari panggung yang lebih besar, di mana potensi dirinya benar-benar dihargai.
Raihan kini menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Indonesia, terutama mereka yang berjuang di tengah keterbatasan atau mengalami penolakan.
Ia adalah bukti hidup bahwa setiap penolakan bukanlah akhir, melainkan bisa menjadi awal dari sebuah perjalanan yang jauh lebih gemilang.
Keberhasilannya di kancah internasional tidak hanya mengharumkan nama pribadi, tetapi juga membawa kebanggaan bagi Indonesia, menunjukkan bahwa talenta-talenta Tanah Air mampu bersaing dan bersinar di panggung dunia.(Sei)