SUKABUMIKU.id – Dalam rangka memperingati Hari Bidan Sedunia, HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-74, Bulan Bakti IBI, serta Pekan Imunisasi, Pengurus Cabang IBI Kabupaten Sukabumi bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi mengadakan kegiatan bakti sosial.
Kegiatan yang dipusatkan di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Hj. Nenden di Kecamatan Cikidang ini berlangsung pada Senin (5/5/2025) dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Pelayanan yang diberikan mencakup program keluarga berencana (KB), imunisasi bagi bayi dan anak-anak, serta penyuluhan kesehatan reproduksi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perencanaan keluarga yang sehat dan berkualitas.
Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus, turut hadir bersama Kepala Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi, H. Nandi Sugandi, serta Sub Koordinator Jaminan dan Pelayanan KBKR, H. Dindin. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program nasional pelayanan serentak satu juta akseptor yang dicanangkan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) bersama Pengurus Pusat IBI.
Ketua PC IBI Kabupaten Sukabumi, Hj. Ani Andriyani, menjelaskan bahwa pelayanan KB serentak tersebut dilaksanakan mulai 5 hingga 31 Mei 2025 di seluruh Indonesia. Untuk wilayah Sukabumi, pelaksanaan perdana dilakukan di wilayah ranting 2.
“Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar. Kami melayani 10 akseptor metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) serta memberikan imunisasi dan penyuluhan kepada masyarakat,” jelas Hj. Ani.
Mengusung tema “Peran Strategis Bidan dalam Memenuhi Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan di Setiap Kondisi Krisis, Menuju Indonesia Emas 2025”, kegiatan ini diharapkan membawa manfaat luas bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan anak.
Hj. Ani juga menambahkan harapannya agar kegiatan ini menjadi bagian dari kontribusi IBI dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi yang Maju, Unggul, Berbudaya, dan Berkah (Mubarakah).
“Kami ingin agar para bidan di Sukabumi menjadi tenaga kesehatan yang berakhlakul karimah, kompeten, dan memiliki daya saing tinggi,” tutupnya.