SUKABUMI – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) melaksanakan observasi terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Tanjungsari. Hasil observasi menemukan empat UMKM yang bergerak di bidang produksi gula, terdiri dari tiga pelaku usaha gula aren dan satu pelaku usaha gula kelapa.
Berdasarkan temuan tersebut, mahasiswa KKN merancang sistem pemasaran digital melalui Google Business yang akan dikelola langsung oleh perangkat desa. Langkah ini bertujuan memperluas jangkauan pemasaran produk lokal sekaligus meningkatkan nilai jual hasil produksi masyarakat. Inovasi ini menjadi solusi atas keterbatasan pelaku UMKM yang selama ini hanya mengandalkan pemasaran konvensional melalui pengepul.
Sekretaris Desa Tanjungsari, Sutaga, menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut.
“Di Desa Tanjungsari sudah ada pelaku UMKM, namun pemasaran mereka masih terbatas dan belum memanfaatkan sistem digital. Dengan adanya program dari mahasiswa ini, kami berharap produk UMKM bisa dikenal lebih luas, tidak hanya di sekitar desa, tetapi juga menjangkau pasar yang lebih besar,” ujarnya.
Ketua pelaksana program kerja UMKM, Ziad Fathul Izzi, menjelaskan inisiatif ini berangkat dari kondisi UMKM desa yang selama ini hanya mengandalkan pemasaran melalui pengepul.
“Saya melihat pemasaran produk UMKM masih terbatas. Karena itu, saya bersama rekan-rekan kelompok berinisiatif mengembangkan pemasaran digital melalui Google Business agar jangkauan penjualan semakin meluas dan harga produk bisa lebih tinggi dibandingkan sebelumnya,” jelasnya.
Program pemasaran digital ini disambut baik oleh perangkat desa maupun para pelaku UMKM. Mahasiswa KKN berharap inovasi ini menjadi langkah awal bagi UMKM Desa Tanjungsari dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usaha, meningkatkan daya saing, dan mendorong kesejahteraan masyarakat.
