Nasional

Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Didemo Pegawai, Diminta Dicopot Presiden Prabowo

×

Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Didemo Pegawai, Diminta Dicopot Presiden Prabowo

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro tengah diterpa badai kontroversi. Ironisnya, kecaman datang dari anak buahnya sendiri di Kementerian Dikti Saintek. Mantan Dirjen Dikti tersebut dituding bertindak arogan dan sewenang-wenang, puncaknya adalah pemecatan pegawai melalui pesan WhatsApp dan perlakuan kasar terhadap staf.

Ratusan pegawai Kemendikti Saintek menggelar demonstrasi damai menuntut Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi kinerja Satryo. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!”, menunjukkan kekecewaan mendalam terhadap gaya kepemimpinan sang menteri. Aksi ini dipicu oleh serangkaian kejadian yang dianggap mencederai etika dan profesionalisme.

Pemecatan via WhatsApp dan Perlakuan Kasar Picu Kemarahan

Salah satu kasus yang memicu protes adalah pemecatan Neni Herlina, Penanggung Jawab Rumah Tangga Kemendikti Saintek, melalui pesan WhatsApp. Neni mengaku menerima pesan singkat berbunyi “Saya pecat kamu” dari Satryo tanpa pemberitahuan atau surat resmi sebelumnya. Pemecatan mendadak ini diduga terkait masalah pemasangan jaringan Wi-Fi di rumah dinas menteri.

Selain pemecatan sepihak, sejumlah pegawai juga mengeluhkan perlakuan kasar yang kerap mereka terima. Neni sendiri mengaku pernah dibentak Satryo di depan staf lain dan anak magang. “Beliau membentak saya… Rasanya sangat tidak etis dan melukai harga diri,” ungkapnya. Kesaksian serupa datang dari pegawai lain, memperkuat dugaan gaya kepemimpinan otoriter Satryo.

Upaya Menghadang Mobil Dinas Menteri Gagal

Puncak ketegangan terjadi saat demonstrasi berlangsung. Mobil dinas RI 25 yang ditumpangi Satryo terlihat meninggalkan gedung kementerian. Massa aksi mencoba menghadang, namun Satryo tetap melaju meninggalkan lokasi. Suwitno, Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek, menyatakan aksi protes ini bertujuan mendesak Presiden Prabowo untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan kembali posisi Satryo sebagai Mendikti Saintek. “Seorang pemimpin seharusnya menjadi teladan, terutama di bidang pendidikan tinggi,” tegasnya.

Prestasi Gemilang di Tengah Kontroversi

Terlepas dari kontroversi yang melingkupinya, Satryo Soemantri Brodjonegoro memiliki rekam jejak panjang dan prestasi cemerlang di dunia pendidikan. Putra mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Soemantri Brodjonegoro ini telah menghasilkan lebih dari 99 publikasi ilmiah dan pernah menjabat sebagai Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).

Meraih gelar Ph.D dari University of California, Berkeley pada tahun 1985, Satryo memulai karier akademiknya di bidang teknik mesin. Ia pernah menjabat Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (1999-2007). Dedikasinya di dunia pendidikan juga diakui internasional, salah satunya melalui penghargaan The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari pemerintah Jepang.

Kontroversi yang kini menyelimuti Satryo menjadi catatan tersendiri dalam perjalanan kariernya. Publik menantikan langkah Presiden Prabowo Subianto menanggapi tuntutan para pegawai Kemendikti Saintek. (mrf/*)