SUKABUMI — Menyusul insiden longsor yang terjadi di kawasan tambang Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dessy Susilawati menyampaikan keprihatinannya dan menghimbau para pemilik tambang agar lebih memperhatikan keselamatan para pekerja tambang.
Dessy menekankan bahwa keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas pertambangan. Ia mengingatkan bahwa pengawasan terhadap prosedur keselamatan dan standar operasional harus dijalankan secara konsisten.
“Kita sangat prihatin atas kejadian longsor di Gunung Kuda. Ini harus menjadi peringatan serius bagi para pengelola tambang untuk lebih ketat dalam menerapkan standar keselamatan kerja,” ujar Dessy kepada wartawan, Minggu (31/05/25).
Menurutnya, selain mengutamakan keuntungan, para pemilik tambang harus memiliki tanggung jawab moral dan sosial terhadap para pekerja dan lingkungan sekitar. Ia juga meminta agar pemerintah daerah bersama instansi terkait melakukan evaluasi terhadap izin dan pengawasan operasional tambang di wilayah rawan bencana.
“Jangan sampai kejadian ini terulang. Kami mendorong Dinas ESDM dan pihak terkait segera turun tangan mengevaluasi sistem keamanan tambang, serta memberikan sanksi tegas bila ditemukan pelanggaran,” tambah politisi dari Fraksi PAN tersebut.
Dessy juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan meminta agar pihak tambang memberikan santunan serta bantuan yang layak kepada para pekerja dan keluarganya yang terdampak.
Sebelumnya, peristiwa longsor yang terjadi di kawasan tambang Gunung Kuda menyebabkan beberapa pekerja tertimbun material tanah dan batu. Proses evakuasi masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, Basarnas, dan relawan. (Ky)
