Sosok

Pemuda Tampan Asal Bone Danai Rinaldi 61 Beasiswa SMP Sampai S2 Pakai Uang Sendiri

×

Pemuda Tampan Asal Bone Danai Rinaldi 61 Beasiswa SMP Sampai S2 Pakai Uang Sendiri

Sebarkan artikel ini
Pemuda Bone Biayai 61 Beasiswa dari Dana Pribadi: Rinaldi Nur Ibrahim Buktikan Kepedulian Masih Hidup
Foto Rinaldi Nur Ibrahim / Ist

SUKABUMIKU.id – Di tengah arus individualisme, kisah inspiratif datang dari Bone, Sulawesi Selatan. Rinaldi Nur Ibrahim, seorang pemuda dengan hati emas, telah membuktikan bahwa kepedulian dan keinginan untuk berbagi dapat mewujudkan mimpi banyak orang.

Secara luar biasa, Rinaldi telah menyalurkan 61 beasiswa pendidikan, mulai dari jenjang SMP hingga pascasarjana atau S2, semuanya menggunakan dana pribadinya.

Kisah Rinaldi bermula dari kesadaran mendalamnya akan pentingnya pendidikan, dan tantangan ekonomi yang dihadapi banyak anak muda di kampung halamannya.

Alih-alih menikmati hasil jerih payahnya seorang diri, Rinaldi memilih jalan yang mulia, yaitu memberdayakan generasi penerus melalui pendidikan.

“Saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah kehidupan seseorang dan memajukan daerah,” ujar Rinaldi dengan tulus.”

“Saya melihat banyak potensi di sekitar saya yang terkendala biaya. Dari situ, muncul keinginan kuat untuk membantu.” tuturnya.

Tanpa gembar-gembor, Rinaldi mulai menyisihkan sebagian besar penghasilannya untuk mendanai beasiswa bagi siswa, dan mahasiswa berprestasi namun kurang mampu.

Awalnya, mungkin hanya beberapa orang yang menerima bantuannya. Namun, dari mulut ke mulut, kabar tentang kedermawanan Rinaldi menyebar luas.

Semakin banyak pelajar dan mahasiswa yang mengajukan permohonan, dan dengan tekad yang kuat, Rinaldi terus memperluas jangkauan beasiswanya.

Hingga saat ini, tercatat sudah 61 penerima beasiswa yang merasakan langsung uluran tangan Rinaldi. Mereka tersebar di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari siswa SMP yang baru memulai langkahnya, hingga mahasiswa S2 yang tengah berjuang meraih gelar tertinggi.

Dukungan yang diberikan Rinaldi tidak hanya berupa biaya pendidikan, tetapi juga motivasi dan pendampingan untuk memastikan para penerima beasiswa dapat fokus belajar, dan mengembangkan potensi diri.

Kisah Rinaldi Nur Ibrahim ini menjadi oase di tengah gurun individualisme. Tindakannya yang nyata menunjukkan, bahwa satu orang pun dapat memberikan dampak yang besar bagi lingkungannya.

Dedikasi dan keikhlasannya dalam membantu sesama patut diacungi jempol dan menjadi inspirasi bagi kita semua, untuk turut berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Rinaldi membuktikan bahwa kekayaan sejati bukanlah tentang seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang bisa kita berikan untuk kebaikan bersama.(Sei)