SUKABUMI – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) STISIP Syamsul ‘Ulum di bawah naungan Cabang PMII Kota Sukabumi sukses menggelar Pelatihan Kader Dasar (PKD) ke-III selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu (27–29 Juni 2025), bertempat di Villa Cantik, Kota Sukabumi.
Kegiatan kaderisasi formal ini mengangkat tema “Memperteguh Ideologi, Integritas, dan Revitalisasi Militansi Kader Mujahid”, serta diikuti oleh 40 peserta dari berbagai rayon, komisariat, dan cabang PMII se-Pulau Jawa. Para peserta antusias mengikuti berbagai rangkaian materi, diskusi, dan agenda penguatan nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, serta manajemen organisasi.
Ketua Komisariat PMII STISIP Syamsul ‘Ulum, M. Tuhfathul Athfal, mengatakan bahwa PKD ke-III merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan dalam menjaga keberlangsungan kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan di tubuh PMII.
“Dengan membuka peserta se-Pulau Jawa, ini menandakan bahwa kaderisasi tidak terkungkung oleh zonasi. Semua kader dan anggota memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Kami ingin membuktikan bahwa kaderisasi PMII bersifat inklusif dan terbuka,” ujarnya.
Yang menarik, sebelum pembukaan resmi dan pemaparan materi, para peserta PKD ditugaskan melakukan advokasi sosial langsung ke sejumlah kelurahan di wilayah Kota Sukabumi. Mereka terjun ke masyarakat guna memahami realita dan persoalan yang ada, dengan fokus pada isu lingkungan, pendidikan, dan ekonomi.
“Kami memiliki tiga program unggulan: PMII Sahabat Boemi, PMII Sahabat Warga, dan PMII Sahabat Anak. Ini menjadi latar belakang bahwa PMII tidak hanya berbicara di jalanan, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat melalui pendekatan nyata,” tambah Athfal.
Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri dari kalangan akademisi, aktivis senior PMII, hingga tokoh masyarakat yang berpengalaman dalam dunia gerakan, kaderisasi, dan pengabdian.
Ketua Cabang PMII Kota Sukabumi, Bahrul Ulum, mengapresiasi pelaksanaan PKD ke-III yang menurutnya memberi energi baru bagi dinamika gerakan mahasiswa Islam, khususnya di Sukabumi.
“Kaderisasi adalah ruh dari PMII. Tanpa arah kaderisasi yang jelas, organisasi akan kehilangan identitas perjuangannya. PKD ini adalah pondasi dalam menjaga eksistensi PMII di tengah tantangan global yang kompleks,” ujarnya.
Sementara itu, Malik Ibrahim, selaku Mabinkom PK PMII STISIP Syamsul ‘Ulum, dalam sambutannya menekankan bahwa PKD bukan hanya ajang formalitas, melainkan wadah strategis mencetak kader militan dan progresif.
“Kader PMII harus kritis, berintegritas, serta memiliki wawasan kebangsaan dan keummatan yang kuat. PKD adalah ruang ideologis yang penting untuk menjaga ruh pergerakan PMII tetap menyala,” tegasnya.
Ia pun mengajak seluruh peserta agar mengikuti seluruh tahapan dengan sungguh-sungguh demi terbentuknya kader yang siap menjadi solusi di tengah dinamika masyarakat.
“Dengan diselenggarakannya PKD ke-III ini, PK PMII STISIP Syamsul ‘Ulum ) kami menegaskan konsistensi dalam memperkuat basis kaderisasi yang matang secara intelektual dan ideologis. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi membangun kader-kader unggul yang siap menghadapi tantangan zaman, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah dan komitmen kebangsaan,” pungkasnya. (Ky)