SUKABUMIKU.ID – PT KAI Divre I Sumatera Utara mengumumkan kebijakan baru terkait penggunaan dan pembawaan power bank di dalam perjalanan kereta api. Aturan ini diberlakukan untuk memastikan perjalanan tetap aman dan nyaman, mengingat tingginya penggunaan perangkat elektronik oleh penumpang.
Manajer Humas KAI Divre I Sumut, M. As’ad Habibuddin, menyampaikan bahwa penumpang hanya diperbolehkan membawa power bank dengan kapasitas maksimal 100 Wh. Ia menjelaskan cara menghitung kapasitas tersebut, yakni menggunakan rumus: (kapasitas mAh × voltase) / 1.000.
Menurut As’ad, penumpang tetap bisa memakai power bank untuk mengisi daya ponsel atau perangkat pribadi lainnya. Namun, pengisian ulang power bank melalui stop kontak di dalam kereta tidak diperbolehkan.
Baca Juga: Koperasi Merah Putih Dibangun, Pemdes Padajaya Tata Ulang Fasilitas Desa
“Stop kontak hanya diperuntukkan bagi perangkat berdaya rendah seperti earphone, handphone, tablet, dan laptop,” ujarnya, Jum’at (28/11/2025).
Selain pembatasan kapasitas, KAI juga menegaskan bahwa power bank yang dibawa harus dalam kondisi baik—tidak rusak, tidak menggembung, dan memiliki label kapasitas yang jelas. Hal ini merupakan bagian dari upaya KAI meningkatkan standar keselamatan dan meminimalkan risiko selama perjalanan.
Baca Juga: APBD Kota Sukabumi 2026 Hadapi Ujian Berat, Pemkot Diminta Fokus pada Program Prioritas
As’ad menyebutkan bahwa power bank memang telah menjadi kebutuhan penting bagi banyak penumpang, namun penggunaannya harus tetap berada dalam batas aman.
“Melalui aturan ini, kami ingin mencegah bahaya yang dapat muncul dari penggunaan power bank yang tidak sesuai standar. Kami berharap seluruh pelanggan dapat lebih bijak dan mengikuti ketentuan yang ditetapkan,” katanya.
Dengan adanya aturan baru ini, KAI Divre I Sumut berharap seluruh perjalanan dapat berlangsung lebih aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh penumpang.
