Sementara, dari 126 rumah yang rusak akibat angin puting beliung itu, telah tersebar di sejumlah perkampungan yang ada di dua desa yang ada di wilayah Kecamatan Cidahu.
Yakni, 44 unit rumah rusak di Kampung Girijaya, Desa Girijaya, meliputi 3 unit di RT02/04, 16 unit di RT06/03, 10 unit di RT03/04, 3 unit di RT04/04, 5 unit di RT05/04, 4 unit di RT06/04, 3 unit di RT05/03.
“Sedangkan 82 unit rumah rusak di Desa Cidahu dengan rincian, 7 unit di Kampung Cimanggu RT04/03, 1 unit di Kampung Jogjogan RT02/03, 1 unit di Kampung Cibalagung RT01/02, 5 unit di Kampung Cikareo RT02/05, 7 unit di Kampung Cikareo RT03/05,” bebernya.
Pihaknya menambahkan, 1 unit di Kampung Cikareo RT04/05, 2 unit di Kampung Legoknyenang RT05/05, 20 unit di Kampung Jabon Manglid RT03/06, 9 unit di Kampung Manglid RT06/07, 8 unit di Kampung Manglid RT03/07, 14 unit di Kampung Jabon Manglid RT02/06.
“Untuk 3 titik wilayah yang terkena pohon tumbang sementara sudah dievakuasi, untuk rekapan akhir terkait jumlah KK (Kepala Keluarga) dan jumlah jiwa akan segera dilaporkan kemudian,” timpalnya.
Ketika disinggung mengenai jumlah kerugian materil akibat bencana angin puting beliung itu, Daeng belum bisa memberikan keterangan secara resmi.
Sebab, saat ini petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) Cidahu tengah fokus melakukan penanganan pasca bencana bersama warga dan petugas gabungan lainnya.
“Iya, kalau jumlah kerugian materil itu belum bisa diketahui yah. Karena, petugas dilapangan saat ini masih gotong royong membersihkan material bangunan rumah yang rusak akibat disapu puting beliung itu,” pungkasnya. ***
