Sejarah

Satu Sejarah Kecap Legendaris Sukabumi Samyu dan Gan Dua Rasa

×

Satu Sejarah Kecap Legendaris Sukabumi Samyu dan Gan Dua Rasa

Sebarkan artikel ini
Samyu dan Gan: Dua Rasa, Satu Sejarah Kecap Legendaris Sukabumi
Foto Samyu dan Gan: Dua Rasa / Fb

SUKABUMIKU.id  – Di balik rasa gurih manis yang akrab di lidah, terdapat sejarah panjang dan menarik dari dua merek kecap legendaris asal Sukabumi: Kecap Samyu dan Kecap Gan. Kedua produk ini bukan hanya menyimpan rasa khas, tetapi juga menyimpan kisah tentang perpaduan budaya, perjuangan usaha keluarga, dan keberlangsungan industri tradisional di Indonesia.

Produk kecap manis dan kecap asin ini kini diproduksi oleh PD. Alam Aneka Aroma, yang telah beroperasi sejak 1937 dan bermula sebagai industri rumahan. Awalnya bernama “Samyu”, yang berarti “Tiga Sekawan” dalam bahasa Tionghoa, usaha ini kemudian berkembang hingga menjadi salah satu produsen kecap terbesar di Sukabumi.

Kecap Samyu dikenal dengan aromanya yang harum dan rasa yang pas sebagai cocolan. Sementara kecap Gan, yang dulunya diproduksi secara terpisah oleh saudara dari pendiri Samyu, dikenal lebih cocok untuk masakan panas seperti nasi goreng atau sate.

Sejarah kecap sendiri dimulai di Tiongkok sejak abad ke-3 SM. Dibawa ke Indonesia oleh pedagang Tiongkok ke Cirebon pada 1847, kecap mulai menyebar ke berbagai kota pelabuhan termasuk Sukabumi. Di sinilah muncul berbagai produsen lokal seperti Samyu, Gan, Swastika (dari Majalengka), dan Cap Orang Jual Sate dari luar Sukabumi.

Pada tahun 1944, Samyu diambil alih oleh pengusaha asal Jakarta dan berganti nama menjadi PD. Alam Aneka Aroma. Tahun 1960-an, perusahaan ini pindah ke lokasi yang lebih luas di Jl. RH. Didi Sukardi No. 262. Perusahaan ini kemudian mengakuisisi kecap Gan, lengkap dengan resep, peralatan, dan karyawannya.

Kini, PD. Alam Aneka Aroma juga memproduksi produk lainnya seperti saos sambal, cuka, dan bandrek. Kapasitas produksinya mencapai ratusan krat per hari. Beberapa merek andalannya antara lain Kecap Asin Patkwa, Kecap Manis Aroma, dan Cuka Angsa.

Uniknya, meski kecap Samyu dan Gan sudah berkembang pesat, keduanya tetap mempertahankan cita rasa dan cara produksi tradisional, termasuk fermentasi hingga 9 bulan dengan kedelai impor dari Kanada. Bedanya hanya pada fungsi: Samyu cocok untuk cocolan, Gan cocok dimasak.

Dengan sejarah panjang dan konsistensi menjaga rasa, kecap Samyu dan Gan menjadi bukti bahwa usaha turun-temurun dengan resep khas bisa bertahan dan berkembang di tengah arus modernisasi.(Sei)