Berita UtamaKabupaten Sukabumi

Tanah Amblas Jadi Biang Kerok, Jalan Sudirman Palabuhanratu Sukabumi Rusak Melulu

×

Tanah Amblas Jadi Biang Kerok, Jalan Sudirman Palabuhanratu Sukabumi Rusak Melulu

Sebarkan artikel ini

SUKABUMI — Ruas Jalan Sudirman, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi terus mengalami penurunan permukaan meski telah empat kali diperbaiki dalam kurun waktu hingga bulan lalu. Kronologi kerusakan berulang ini berakar pada kondisi tanah dasar yang tidak stabil, bukan semata pada metode perbaikannya.

Kepala UPTD Wilayah IV Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi, Edi Mulyadi, menjelaskan urutan upaya perbaikan yang telah dilakukan. “Mulai dari peninggian pakai bahan lentur aspal sampai rigid konstruksi beton, hasilnya tetap sama, jalan kembali amblas,” katanya pada Sabtu (13/12/2025).

Baca Juga: Komisi II DPRD Dorong Jalan Pelita-Jayanti Dicor Beton, Hamzah: Koordinasi Pemda dan PLTU Segera Dilakukan

Menurut Edi, kajian teknis mengungkap bahwa struktur tanah di bawah jalan tersebut memang bermasalah. Kondisi tanah yang labil ini menyebabkan segala perbaikan di lapisan permukaan tidak bertahan lama, terutama ketika menerima beban kendaraan dan pengaruh cuaca.

“Iya pak, kami dari PU sudah beberapa kali memperbaiki ruas Jalan Sudirman, tapi tanahnya tetap amblas,” ujar Edi Mulyadi menegaskan.

Sebagai langkah lanjutan, UPTD PU berencana melakukan pemeriksaan lebih mendalam terhadap karakteristik tanah. Metode uji sondir akan diterapkan untuk menentukan solusi teknis yang lebih tepat dan permanen.

Baca Juga: Dua Desa di Cicantayan Sukabumi Jalani Verifikasi Akhir Gelari Pelangi Jabar

Edi menambahkan bahwa jika masalah tanah dasar tetap tidak dapat diatasi, opsi penggeseran trase jalan ke arah hutan kota akan dipertimbangkan. “Kalau setelah diperiksa masih tetap amblas, kemungkinan besar opsi penggeseran trase jalan ke arah hutan kota akan menjadi pilihan,” jelasnya.

Kondisi Jalan Sudirman yang terus bermasalah ini menjadi perhatian serius mengingat perannya yang vital bagi mobilitas warga. Masyarakat dan pemerintah daerah mengharapkan langkah strategis dan berjangka panjang untuk mengatasi akar permasalahan, bukan sekadar perbaikan sementara yang berulang.