SUKABUMIKU.id – Di sebuah bengkel sederhana di Tegal, Jawa Tengah, Umar Mustofa membuktikan bahwa kreativitas dan ketekunan dapat menghasilkan karya yang luar biasa.
Berawal dari kecintaannya pada dunia robotika dan keprihatinannya terhadap limbah elektronik, Umar berhasil menyulap onderdil elektronik bekas menjadi robot-robot unik dan bernilai jual tinggi, bahkan hingga puluhan juta rupiah.
Kisah Umar bermula beberapa tahun lalu. Sebagai seorang teknisi elektronik, ia seringkali berhadapan dengan tumpukan onderdil bekas yang tak terpakai.
Melihat potensi di balik barang-barang rongsokan tersebut, ide kreatif pun muncul di benaknya. Ia mulai mencoba merakit onderdil-onderdil itu menjadi bentuk-bentuk yang menarik, hingga akhirnya tercetuslah ide untuk membuat robot.
Dengan modal pengetahuan elektronika dan sedikit peralatan sederhana, Umar mulai bereksperimen. Ia memanfaatkan berbagai macam komponen bekas seperti papan sirkuit, motor dinamo, kabel, dan sensor dari televisi, komputer, hingga mainan rusak.
Proses perakitannya pun dilakukan secara manual, dan membutuhkan ketelitian serta imajinasi yang tinggi.
“Awalnya memang sulit, harus bongkar pasang, coba-coba. Tapi lama kelamaan saya jadi tahu bagaimana memanfaatkan setiap komponen bekas ini,” ujar Umar Mustofa.
Robot-robot buatan Umar tidak hanya unik dari segi tampilan, tetapi juga memiliki fungsi yang beragam. Beberapa di antaranya didesain sebagai pajangan artistik dengan lampu-lampu LED yang menarik, sementara yang lain dirancang dengan kemampuan bergerak sederhana menggunakan remote control.
Bahkan, beberapa karyanya memiliki detail mekanik yang rumit dan menyerupai karakter-karakter fiksi populer. Karya-karya Umar mulai dikenal dari mulut ke mulut dan melalui media sosial.
Tak disangka, banyak orang yang tertarik dengan robot-robot unik buatannya. Pesanan pun mulai berdatangan, tidak hanya dari kolektor di dalam negeri, tetapi juga dari mancanegara.
Harga jual robot buatan Umar bervariasi, tergantung pada tingkat kerumitan, ukuran, dan fungsi robot tersebut.
Beberapa robot sederhana dihargai mulai dari ratusan ribu rupiah, namun untuk robot dengan detail rumit dan ukuran besar, Umar bisa menjualnya dengan harga puluhan juta rupiah.
Keberhasilan Umar tidak hanya memberikan penghasilan yang signifikan bagi keluarganya, tetapi juga menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda, untuk lebih kreatif dan peduli terhadap lingkungan.
Ia membuktikan bahwa barang bekas pun bisa memiliki nilai ekonomi dan seni yang tinggi, jika diolah dengan ide dan keterampilan yang tepat.
Kini, Umar terus mengembangkan kemampuannya dan berinovasi dalam menciptakan robot-robot baru dari limbah elektronik.
Ia berharap, kisahnya dapat menjadi motivasi bagi orang lain untuk melihat potensi di sekitar mereka dan berani berkarya.(Sei)