SUKABUMI — Sebuah video yang memperlihatkan seorang anak Kepala Desa sekaligus Ketua Karang Taruna Desa Sukatani, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi menggebrak meja saat audiensi dengan warga beredar luas di media sosial dan memicu beragam reaksi.
Informasi yang diperoleh redaksi sukabumiku.id menyebutkan insiden itu terjadi dalam pertemuan antara Pemerintah Desa Sukatani dengan sekitar 50 orang warga di aula kantor desa, Senin (1/12/2025).
Dalam rekaman, terlihat suasana audiensi memanas ketika beberapa warga mulai bersuara keras menagih janji kampanye Kepala Desa terkait perbaikan jalan kabupaten. Okek sapaan akrab Isep Priatama berdiri, lalu menghentak meja sambil meminta warga kembali tertib.
Baca Juga: Ngeri! Warga Temukan Puluhan Anak Ular Piton di Gorong-gorong Palabuhanratu
“Spontan saya menggebrak meja agar mereka diam. Tapi justru muncul keributan,” jelas Okek saat dikonfirmasi Selasa (9/12/2025).
Ia menegaskan, tindakan tersebut bukan bentuk arogansi, melainkan upaya meredam kegaduhan yang mulai tidak terkendali setelah beberapa warga terus menyela penjelasan pemerintah desa.
Menurut Okek, audiensi itu awalnya digelar untuk menampung aspirasi warga terkait berbagai isu desa mulai dari BUMDes, dana desa, Gapoktan, bantuan excavator, hingga pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: Kadisdukcapil jadi Tersangka, Wali Kota Sukabumi Tunjuk Reni jadi Plt
Namun momen paling sensitif muncul ketika warga Kampung Cikopeng menuntut realisasi janji politik kepala desa.
“Kami sudah jelaskan bahwa jalan itu kewenangan kabupaten, tapi tetap saja ada desakan,” ungkapnya.
Okek menyebut Karang Taruna telah menetapkan tata tertib, hanya penanya dan pihak yang menjawab yang boleh berbicara. Namun aturan itu tak sepenuhnya dipatuhi sehingga suasana memanas.
Baca Juga: Kejar Target PAD 100%, Pemkot Sukabumi Gelar Operasi Gabungan Pajak Kendaraan
Meski video insiden tersebut terlanjur beredar, Okek memastikan persoalan telah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Setelah acara, kami sudah saling memaafkan. Semua kembali kondusif,” katanya.
Hingga berita ini dipublikasikan, Kepala Desa Sukatani, Sulaemansyah, belum memberikan pernyataan terkait tuntutan warga maupun video viral tersebut.
