SUKABUMI – Isu kebocoran dokumen negara di Kota Sukabumi memicu perbincangan hangat di tengah masyarakat. Sorotan publik terhadap informasi yang beredar membuat Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, angkat bicara dan menyampaikan keprihatinannya. Bobby menilai kebocoran dokumen penting, terlebih yang bersifat rahasia, sangat disesalkan dan dapat menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat jika informasi yang diterima bersifat sepotong-sepotong.
“Bila kebocoran diterima atau tersampaikan sepotong-potong maka akan membingungkan masyarakat,” tegas Bobby kepada awak media, Kamis (22/05/25).
Ia mengingatkan pentingnya bersikap bijak dalam menyikapi setiap informasi yang beredar, apalagi di era digital di mana potongan video atau dokumen bisa dengan mudah tersebar tanpa konteks yang jelas.
BACA JUGA: Pemkot Sukabumi Terima Rp8 Miliar DBH Cukai Dari Pemerintah Pusat Dalam Pemberantasan Rokok Ilegal
“Kalau ada video yang dipotong lalu disebarkan, tentu kita akan cari tahu siapa yang menyebarkannya. Bisa jadi, pelaku hanya menonton sebagian, lalu langsung menyebarkan tanpa memahami konteks,” ujarnya.
Terkait isu rotasi jabatan yang turut mencuat sebagai bagian dari kebocoran tersebut, Bobby menjelaskan bahwa rotasi merupakan hal lumrah dalam sistem pemerintahan dan akan dilakukan sesuai mekanisme serta jadwal yang telah ditetapkan.Ia pun mengajak semua pihak untuk tetap mendukung jalannya roda pemerintahan dan tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum tentu benar.
“Kita semua harus lebih bijak dan mendukung program-program pemerintah. Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya,” pungkasnya.
BACA JUGA: Raden Koesoemo Hutaripto Resmi Dilantik Sebagai Ketua Kwarcab Pramuka Kota Sukabumi
Hingga kini, pihak pemerintah kota masih menyelidiki sumber kebocoran dokumen dan menyampaikan imbauan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi. (Ky)