SUKABUMI – Seorang warga Kota Sukabumi, Fujiawati, asal Kampung Lowa Copong, Kelurahan Lembersitu, Kecamatan Lembursitu, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi. Melalui sebuah video yang sempat viral di media sosial, Fujiawati menyoroti buruknya pelayanan rumah sakit saat anaknya mengalami kondisi serius akibat disentri dan buang air besar berdarah, namun tidak mendapatkan penanganan rawat inap dengan alasan ketiadaan kamar kosong.
Fujiawati mengaku kecewa karena merasa pelayanan yang diberikan tidak maksimal dan membahayakan keselamatan pasien. Ia juga mengaku mendapat perlakuan intimidatif usai menyebarkan video tersebut.
“Saya didatangi kerumah dan diminta menghapus video yang saya unggah. Yang mengaku dari bagian Humas RSUD Al-Mulk. Bahkan saya dirayu untuk diberi pelayanan VIP, makanan khusus, dan ambulans, tapi saya menolak,” ujar Fujiawati saat ditemui.
Ia menegaskan penolakannya karena merasa kecewa dan terluka atas pelayanan yang dialami. Menurutnya, ini bukan kali pertama ia mengalami perlakuan yang tidak memuaskan di rumah sakit tersebut.
“Sebelumnya saya juga pernah mengalami kegagalan operasi di RSUD Al-Mulk dan harus menjalani operasi ulang. Jadi ini bukan soal satu kejadian, tapi pola pelayanan yang mengecewakan,” lanjutnya.
Fujiawati menyampaikan bahwa keberaniannya bersuara tidak hanya untuk dirinya sendiri, melainkan mewakili masyarakat yang merasa dirugikan namun tidak memiliki keberanian untuk menyuarakan keluhannya.
“Saya berbicara karena banyak masyarakat Kota Sukabumi yang mungkin mengalami hal sama, tapi tidak bisa speak up. Saya ingin ada perbaikan sistem, bukan janji manis atau peredaman isu,” tambahnya.
BACA JUGA: Untuk Warga Kota Sukabumi, Presiden Prabowo Kirim Sapi Limosin
Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menanggapi keluhan warga terkait buruknya pelayanan di RSUD Al-Mulk.
“Kita sudah panggil Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala RSUD Al-Mulk untuk mengklarifikasi kejadian yang menimpa masyarakat kemarin,” ujar Ayep Zaki saat dimintai keterangan, Minggu (01/06/25).
“Begitu ada informasi, kami langsung menelepon mereka untuk segera memperbaiki pelayanan rumah sakit,” tambahnya.
Menurut Ayep, pihak Dinas Kesehatan Kota Sukabumi juga langsung turun tangan ke lapangan untuk menyikapi persoalan ini secara cepat. (ky)
