Oleh : Sugih Candra Kayat,S.IP.,M.IP
Pendidikan karakter merupakan suatu aspek yang kini semakin mendapatkan perhatian serius di dunia pendidikan. Terlepas dari pengetahuan akademis, pengembangan karakter menjadi fokus utama dalam menyiapkan generasi muda menghadapi kompleksitas dunia modern. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya pendidikan karakter, penguatan pendidikan karakter, dan contoh konkret penerapan nilai-nilai karakter di lingkungan sekolah.
Pendidikan karakter didefinisikan sebagai usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak bersandarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Pendidikan Karakter harus selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah menjadi karakter bagi peserta didik.
Pendidikan karakter tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga penting bagi kemajuan masyarakat. Dengan memiliki karakter yang baik, siswa akan menjadi individu yang bertanggung jawab dan bisa menjadi pemimpin yang efektif di masa depan. Mereka akan memahami pentingnya memperhatikan kepentingan orang lain dan juga memahami nilai-nilai yang dihargai oleh Masyarakat.
Di sekolah, guru dan orang tua merupakan role model yang dapat membantu siswa dalam membangun karakter yang baik. Guru dapat memberikan contoh perilaku yang baik kepada siswa dan membimbing siswa untuk memahami nilai-nilai yang penting, seperti rasa hormat, kejujuran, dan tanggung jawab. Orang tua juga dapat memainkan peran yang penting dalam membantu siswa memahami pentingnya pendidikan karakter.
Selain itu, sekolah juga dapat mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk membantu siswa membangun karakter. Kegiatan ini dapat berupa kegiatan kepemudaan, kegiatan sosial, atau kegiatan belajar alam. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan ini, siswa akan belajar tentang tanggung jawab, kerja tim, dan juga membangun rasa percaya diri.
Menurut Menurut Lickona, ada tujuh alasan mengapa pendidikan karakter begitu penting untuk diterapkan. Ketujuh alasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Cara terbaik untuk menjamin anak-anak (siswa) memiliki kepribadian yang baik dalam kehidupannya.
2. Cara untuk meningkatkan prestasi akademik.
3. Sebagian siswa tidak dapat membentuk karakter yang kuat bagi dirinya di tempat lain.
4. Persiapan siswa untuk menghormati pihak atau orang lain dan dapat hidup dalam masyarakat yang beragam.
5. Berangkat dari akar masalah yang berkaitan dengan problem moral-sosial, seperti ketidaksopanan, ketidakjujuran, kekerasan, pelanggaran kegiatan seksual, dan etos kerja (belajar) yang rendah.
6. Persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di tempat kerja.
7. Pembelajaran nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari kerja peradaban.
Untuk mencapai generasi yang lebih tinggi, pendidikan karakter harus menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah. Hal ini menuntut guru melatih untuk mengamalkan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran sehari-hari dan berperan sebagai teladan yang baik. Selain itu, diperlukan lingkungan sekolah yang mendukung, antara lain kebijakan sekolah yang mengedepankan nilai-nilai karakter dan keterlibatan aktif orang tua dalam mendukung pendidikan karakter di rumah.