SUKABUMIKU.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia.
Fenomena ini diperkirakan akan berlangsung hingga 21 Januari 2025, dengan dampak yang signifikan terhadap aktivitas masyarakat di daerah-daerah tersebut.
Wilayah yang Berpotensi Mengalami Banjir Rob:
– Kepulauan Riau:
– Pesisir Batam: 13–18 Januari 2025
– Pesisir Dabo Singkep: 14–17 Januari 2025
– Pesisir Karimun: 12–18 Januari 2025
– Pesisir Tanjung Pinang: 12–17 Januari 2025
– Sumatera Barat:
– Pesisir Kota Padang: 13–15 Januari 2025
– Pesisir Padang Pariaman, Pantai Pariaman, Padang, Painan: 13–15 Januari 2025
– Jambi:
– Pesisir Selat Berhala: 7–17 Januari 2025
– Kepulauan Bangka Belitung:
– Pesisir Pangkal Pinang: 6–7 Januari 2025 dan 12–17 Januari 2025
– Lampung:
– Pesisir Bandar Lampung: 13–15 Januari 2025
– Banten:
– Pesisir Banten: 13–15 Januari 2025
– Jakarta:
– Pesisir Utara Jakarta (Kamal Muara, Kapuk Utara, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Penjaringan): 9–17 Januari 2025
– Jawa Tengah:
– Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Pekalongan: 5–8 Januari 2025 dan 12–21 Januari 2025
– Kabupaten Brebes, Kota Tegal: 5–8 Januari 2025 dan 12–21 Januari 2025
– Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang: 5–8 Januari 2025 dan 12–21 Januari 2025
– Nusa Tenggara Barat (NTB):
– Pesisir NTB: 13–15 Januari 2025
– Kalimantan Selatan:
– Pesisir Kalimantan Selatan: 13–15 Januari 2025
– Kalimantan Tengah:
– Pesisir Kalimantan Tengah: 13–15 Januari 2025
– Maluku:
– Pesisir Maluku: 13–15 Januari 2025
– Maluku Utara:
– Pesisir Maluku Utara: 13–15 Januari 2025
*Penyebab dan Dampak Banjir Rob:
Banjir rob terjadi akibat kombinasi faktor astronomis dan meteorologis, termasuk perigee (posisi bulan paling dekat dengan bumi) yang menyebabkan pasang air laut lebih tinggi dari biasanya. Kondisi ini diperparah dengan cuaca ekstrem dan hujan lebat yang dapat meningkatkan risiko banjir rob di wilayah pesisir.
Tindakan yang Dapat Dilakukan:
– Pemantauan Cuaca: Masyarakat di wilayah pesisir yang berpotensi mengalami banjir rob disarankan untuk terus memantau informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG.
– Persiapan Diri: Menyimpan peralatan darurat seperti senter, radio, dan persediaan makanan serta air bersih untuk menghadapi kemungkinan banjir.
– Evakuasi Dini:Jika terjadi banjir rob, segera ikuti instruksi dari otoritas setempat untuk evakuasi ke tempat yang lebih aman.
– Peningkatan Infrastruktur: Pemerintah daerah diharapkan untuk memperkuat infrastruktur pesisir, seperti pembangunan tanggul dan sistem drainase yang efektif, untuk mengurangi dampak banjir rob.
Fenomena banjir rob yang diperkirakan akan berlangsung hingga 21 Januari 2025 memerlukan kewaspadaan dan persiapan dari seluruh lapisan masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir yang berpotensi terdampak.
pemantauan yang cermat dan tindakan preventif yang tepat, diharapkan dampak dari banjir rob dapat diminimalkan.(Sei)