Sosok

Sosok Seniman Dibalik Patung Biawak yang Bikin Melongo Netizen

×

Sosok Seniman Dibalik Patung Biawak yang Bikin Melongo Netizen

Sebarkan artikel ini
Seniman di Balik Patung Biawak Wonosobo yang Viral, Ini Cerita Karya Fantastisnya
Foto Seniman di Balik Patung Biawak Wonosobo yang Viral, Ini Cerita Karya Fantastisnya / Istimewa

SUKABUMIKU.id  – Patung biawak di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, menjadi viral karena dinilai mirip dengan aslinya. Siapa sangka kalau patung nan fantastis itu ternyata dibuat dengan dana yang minimalis. Patung yang berada di jalan nasional Wonosobo-Banjarnegara ini diunggah oleh beberapa akun media sosial di Instagram dan X. Dalam unggahan tersebut patung ini dibandingkan dengan patung lain di beberapa kota.

Ternyata di balik pembuatan patung seniman pembuaat patung biawak ini, yakni Rejo Arianto. Pria lulusan Seni Rupa ISI Solo ini mengaku tidak ada kendala dalam membuat patung biawak tersebut.

Dalam pembuatan patung tersebut, Ari mengaku harus membeli dan memelihara biawak terlebih dahulu sebelum membuat patung tersebut. Tujuannya untuk observasi karakter biawak agar patungnya kelak terlihat realistis.

Patung biawak ini merupakan patung ketiga buah karya Ari. Sebelumnya dia lebih banyak melukis, termasuk sejumlah lukisan yang ada di rumah dinas Bupati Wonosobo.

Kalau untuk Wonosobo, patung ini yang pertama. Kalau dengan yang perorangan ini yang ketiga. Sebenarnya basic Ari adalah pelukis. Dia mengaku bangga kalau warga Wonosobo menyukai patung biawak hasil karyanya.

Pemilihan biawak sebagai objek patung bukan tanpa alasan. Hewan ini merupakan spesies endemik di wilayah tersebut yang mulai jarang terlihat.

Biawak mewakili karakter khas daerah Wonosobo. Harapannya, masyarakat bisa lebih peduli terhadap hewan ini dan ekosistemnya.

Dalam ekosistem, biawak memiliki peran penting sebagai predator alami, membantu menjaga keseimbangan populasi hama. Melalui karya ini, Rejo ingin menyampaikan pesan harmoni antara manusia dan alam. Seni itu adalah ekspresi jiwa. Ari ingin karya ini dilihat sebagai pengingat agar kita lebih peduli pada lingkungan.

Perihal nominal pembuatan kurang etis. Namun, ia mengaku kerap berutang terlebih dahulu saat belum ada anggaran untuk membuat patung biawak tersebut.

Sebagai seniman itu anggaran sebetulnya kurang etis. Kalau tahu prosesnya, ari mengawali saja sampai ibaratnya berutang dulu sampai nanti ada anggaran lagi.

Ari, begitu ia akrab disapa, memastikan jika anggaran pembuatan patung jauh di bawah Rp 1 miliar. Menurutnya, dengan nilai Rp 1 miliar ia bisa membuat patung di empat penjuru mata angin.(Sei)