SUKABUMI – Tim sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menggelar kegiatan edukasi mengenai pentingnya asupan gizi seimbang bagi tubuh di Yayasan Darul Aitam, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (18/05/25).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan gizi yang cukup dan seimbang.
Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB itu dihadiri oleh sekitar 300 warga setempat dan turut mengundang Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin, Tenaga Ahli Prokerma Badan Gizi Nasional (BGN) Adeh Tias Maulana, serta sejumlah tokoh masyarakat Sukabumi.
Dalam sambutannya, Zainul Munasichin mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam program MBG, termasuk menjadi mitra dalam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur BGN. Ia menekankan pentingnya peran serta warga dalam menyukseskan program ini demi terwujudnya generasi sehat dan unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Kepada masyarakat Sukabumi, mari kita bersama-sama mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran tahun 2025–2029,” ajak Zainul.
Senada dengan Zainul, Tenaga Ahli BGN Adeh Tias Maulana turut menghimbau agar warga, khususnya di daerah Cikakak, segera berinisiatif menjadi fasilitator penerima manfaat MBG. Ia menyoroti belum terbentuknya SPPG di wilayah tersebut.
“Semoga Yayasan Darul Aitam yang telah memfasilitasi kegiatan sosialisasi ini bersedia menjadi mitra BGN ke depannya, serta mengajak masyarakat sekitar untuk berkontribusi dalam penyediaan bahan pokok maupun tenaga kerja untuk dapur SPPG MBG,” ujar Adeh.
Lebih lanjut, Adeh menekankan bahwa partisipasi masyarakat tidak hanya membantu meningkatkan gizi, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pengurangan angka pengangguran dan penguatan UMKM lokal di Sukabumi.
Program MBG juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan melibatkan petani, peternak, dan nelayan lokal sebagai pemasok bahan pangan. Setiap harinya, ribuan porsi makanan bergizi disiapkan di dapur-dapur yang dikelola oleh tenaga kerja dari masyarakat setempat, menjadikan program ini sebagai sinergi antara kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan nasional. (Ky)