SUKABUMI – Konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang memanas sejak pertengahan Juni 2025 kini memasuki fase jeda. Setelah 12 hari serangan intensif, kedua negara saat ini berada dalam kondisi gencatan senjata, menyusul kesepakatan damai sementara yang dimediasi oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Serangan militer Israel dalam Operasi Rising Lion berhasil melumpuhkan beberapa fasilitas nuklir utama Iran, termasuk Fordow dan Isfahan. Sebagai balasan, Iran sempat meluncurkan rudal ke wilayah Israel dan pangkalan AS, memicu kekhawatiran dunia akan pecahnya perang skala penuh di Timur Tengah.
Meski tidak ada lagi baku tembak terbuka sejak akhir Juni, tensi politik dan militer masih sangat tinggi. Iran kini tengah menilai kerusakan infrastruktur nuklirnya sambil memperketat sistem keamanan domestik. Salah satu langkah drastis yang diambil adalah menghentikan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan memperketat undang-undang terkait pengawasan teknologi drone serta aktivitas mata-mata asing.
Baca Juga : Akhir Pekan Seru di Kopi Nako Sukabumi: Nikmati Kopi Hemat dengan Pemandangan Indah
Di sisi lain, Israel juga dalam fase konsolidasi. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu disebut akan melakukan pertemuan penting di AS, termasuk dengan Donald Trump dan J.D. Vance. Manuver diplomatik ini menandakan bahwa Israel tetap bersiaga dan menyiapkan berbagai kemungkinan di tengah situasi yang masih belum stabil.
Sementara itu, komunitas internasional menyerukan de-eskalasi dan diplomasi. Kelompok negara G7 mendorong dimulainya kembali perundingan terkait program nuklir Iran, yang dianggap sebagai salah satu akar utama ketegangan. Namun demikian, pakar geopolitik menilai bahwa gencatan saat ini bersifat “rapuh” dan bisa runtuh sewaktu-waktu jika salah satu pihak merasa terprovokasi.
Kesimpulannya, saat ini perang antara Iran dan Israel tidak berlanjut secara aktif, namun situasi belum benar-benar pulih. Gencatan senjata masih berlaku, tetapi ketegangan politik, militer, dan diplomatik terus membayangi. Dunia kini menanti: apakah ini awal dari perdamaian yang lebih luas atau sekadar jeda dalam konflik panjang yang belum selesai.(Sei)