Berita SukabumiSukabumi

Bappeda Sukabumi Siap Hadapi Resesi Ekonomi Global

×

Bappeda Sukabumi Siap Hadapi Resesi Ekonomi Global

Sebarkan artikel ini
Bappeda-Kota-Sukabumi

SUKABUMIKU.id— Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, ancang-ancang antisipasi terkait kemungkinan terburuk resesi ekonomi global yang akan terjadi pada 2023 mendatang. Tentunya hal itu disinyalir akan berdampak terhadap perencanaan pembangunan di Kota Sukabumi.

Kepala Bapeda Kota Sukabumi Reni Rosyida Mutmainah mengatakan, meskipun hingga saat ini belum terjadi, namun berdasarkan peringatan yang dikeluarkan Pemerintah Pusat terkait ancaman resesi ekonomi global 2023 mendatang maka, Pemerintah Kota Sukabumi tentu harus mengantisipasi terjadinya hal tersebut.

“Dari Pemerintah Pusat sudah mensinyalir akan ada resesi global dan dampaknya pasti sampai ke daerah. Dampak yang dikhawatirkan terjadi yaitu, terkait kenaikan inflasi. Karena, dengan keterbatasan dan kemampuan ekonomi, pendapatan berkurang tetapi kebutuhan masyarakat tidak dapat ditekan,” kata Reni di Kantor Bappeda Kota Sukabumi, Rabu (22/10).

Baca Juga : Bappeda Kota Sukabumi Terus Turunkan Angka Stunting

Ia menjelaskan, akibat resesi ekonomi global akan berdampak pada kelangsungan kegiatan perekonomian di masyarakat, maupun proses pembangunan di Kota Sukabumi.

“Akibat inflasi mungkin akan terjadi gejolak yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Di situ juga akan mempengaruhi investasi Kota Sukabumi sehingga, ketika investasi berkurang maka ada beberapa antisipasi perencanaan pembangunan pada 2023 mendatang,” paparnya.

Masih menurut Reni, meski belum terjadi tapi dampak dari resesi tersebut sudah mulai dirasakan Pemerintahan di Kota Sukabumi. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, bahwa terjadi pengurangan atas proyeksi pendapatan Kota Sukabumi pada 2023 mendatang.

“Dampak utama yang terjadi saat ini, pada proyeksi pendapatan dari Dana Transfer Daerah (DTD) yang berasal dari Pemerintah Pusat. Ya, saat ini berkurang drastis dibandingkan 2022,” jelasnya.

Hal itu lanjut Reni, juga akan berdampak terhadap penyelesaian janji-janji politik maupun program unggulan kepala daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sukabumi.

“Secara keseluruhan tetap kita prioritaskan penyelesaian pembangunan maupun janji-janji politik kepala daerah yang dituangkan dalam RPJMD Kota Sukabumi. Kita berharap, tidak terjadi perubahan maupun pengurangan yang signifikan terhadap janji-janji politis. Pastinya kita tetap upayakan 100 persen terwujud secara kualitas maupun kuantitas, namun memang akan dilakukan penyesuaian,” ujarnya.

Menurutnya, untuk program unggulan kwalitatif akan dikurangi sedikit, sedangkan kuantitatif dijamin 100 persen terwujud. “Sedangkan di ranah Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) Kota Sukabumi, kualitatif tidak akan dikurangi, akan tetapi dari segi kuantitatif akan disesuaikan,” pungkasnya. ( Ky/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *