SUKABUMIKU.id – Polisi mengungkapkan biaya produksi uang palsu pecahan Rp100 ribu yang dicetak di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mencapai Rp56 ribu per lembar. Hal ini diungkapkan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, pada Selasa (24/12/2024).
“Informasi biaya produksi ini berdasarkan pengakuan pelaku,” ujar AKBP Reonald, Makassar, Jumat (20/12/2024). Pengakuan tersebut juga menjelaskan alasan para pelaku memilih mencetak uang palsu pecahan Rp100 ribu.
Menurut Kapolres, mencetak uang palsu dengan pecahan lebih kecil dianggap tidak menguntungkan karena modalnya tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan.
AKBP Reonald memastikan bahwa pihaknya telah menarik uang palsu yang dicetak di Perpustakaan Kampus II UIN Alauddin Makassar dari peredaran dan mengimbau masyarakat untuk tidak resah.
“Berdasarkan keterangan para tersangka, kami telah melacak dan menarik peredaran uang palsu tersebut,” katanya.
Lebih lanjut, Reonald mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan ke kantor polisi atau bank terdekat jika menemukan atau mencurigai uang palsu.
(mrf/*)
