SUKABUMIKU.id – Memasuki awal tahun 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob yang dapat melanda berbagai wilayah pesisir di Indonesia. Fenomena ini dipicu oleh pasang maksimum yang diperkuat oleh angin kencang dan cuaca ekstrem.
Wilayah-wilayah pesisir yang berpotensi terdampak banjir rob meliputi Aceh, Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta Utara, Jawa Tengah bagian utara, Nusa Tenggara, pesisir Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, serta pesisir Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Penyebab Banjir Rob
BMKG menjelaskan bahwa banjir rob di awal tahun ini disebabkan oleh kombinasi antara:
- Pasang maksimum akibat posisi bulan yang berada pada fase purnama.
- Angin kencang yang memperkuat gelombang laut hingga ke daratan.
- Tekanan udara rendah di beberapa wilayah perairan Indonesia yang meningkatkan ketinggian air laut.
Wilayah yang Terdampak
Berikut adalah wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami banjir rob:
- Aceh: Pesisir barat dan timur, terutama di Banda Aceh dan sekitarnya.
- Sumatra Utara: Wilayah pesisir Medan dan Belawan.
- Kepulauan Riau: Batam, Bintan, dan Karimun.
- Sumatra Barat: Pesisir Padang dan Pesisir Selatan.
- Jambi: Wilayah pesisir timur dekat Sungai Batanghari.
- Kepulauan Bangka Belitung: Bangka, Pangkalpinang, dan Belitung.
- Lampung: Pesisir selatan dekat Bakauheni dan Krui.
- Banten: Pesisir barat hingga selatan.
- Jakarta Utara: Muara Angke, Cilincing, dan kawasan pelabuhan.
- Jawa Tengah bagian utara: Semarang, Pekalongan, dan Demak.
- Nusa Tenggara: Pesisir selatan NTB dan NTT.
- Kalimantan: Wilayah pesisir Kalimantan Timur (Balikpapan), Kalimantan Barat (Pontianak), Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
- Sulawesi: Pesisir Sulawesi Utara, Selatan, dan Tengah.
- Maluku dan Maluku Utara: Pesisir Ambon dan Halmahera.
- Papua: Pesisir utara hingga selatan Papua.
Dampak yang Mungkin Terjadi
- Kerusakan infrastruktur di sepanjang pesisir, seperti tanggul, pelabuhan, dan jalan.
- Terganggunya aktivitas masyarakat, termasuk nelayan dan warga pesisir.
- Banjir di pemukiman padat yang berdekatan dengan pantai atau sungai besar.
- Potensi abrasi pantai akibat dorongan air laut yang lebih tinggi dari biasanya.
Imbauan BMKG
Untuk mengantisipasi dampak banjir rob, BMKG menyampaikan beberapa langkah pencegahan:
- Hindari beraktivitas di pesisir saat banjir rob berlangsung.
- Pindahkan barang-barang penting ke tempat yang lebih tinggi.
- Waspadai potensi banjir di daerah dengan tanggul atau drainase yang kurang memadai.
- Pantau terus informasi cuaca dan peringatan dari BMKG melalui aplikasi atau media resmi.
Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah di wilayah terdampak diharapkan segera menyiapkan langkah mitigasi, seperti evakuasi warga ke tempat aman, penanganan darurat, serta penyediaan logistik dan perlengkapan untuk masyarakat yang terdampak.
BMKG menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menghadapi ancaman ini. Dengan persiapan yang matang, dampak banjir rob di awal tahun ini dapat diminimalkan.(Sei)